Penetapan Awal Ramadhan Indonsia dan Saudi Arabia 2025

- Editor

Kamis, 27 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAKASSAR, Goodnews.co.id – Metode penetapan awal Ramadhan di Indonesia berbeda-beda antara Pemerintah Republik Indonesia (RI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan jemaah An-Nadzir. Kemudian bagaimana Saudi Arabia.

Hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi terkait jadwal awal puasa Ramadhan 2025.

Pemerintah hanya akan menetapkan secara resmi melalui sidang isbat, di akhir Syaban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sidang isbat tersebut, pemerintah menggunakan dua metode untuk menentukan 1 Ramadhan, yakni rukyatul hilal dan hisab.

Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, pelaksanaan sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1446 H akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, di Auditorium H M Rasjidi Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat pada Jumat (28/2/2025).

Sementara untuk jadwal awal puasa Ramadhan NU sama seperti pemerintah. Meski demikian, Organisasi Islam NU juga belum mengumumkan jadwal hari pertama puasa Ramadhan 1446 H. Dikutip dari laman resminya. NU akan menentukan awal puasa Ramadhan melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

Adapun penentuan awal Ramadhan NU umumnya menggunakan metode yang sama dengan pemerintah, yakni rukyatul hilal dan hisab. Dengan demikian, ketetapan jadwal awal puasa Ramadhan 2025 NU akan mengikuti hasil sidang Isbat oleh Kementerian Agama RI.

Baca Juga :  Paman Birin Ingatkan Target Kinerja Triwulan I 2024

Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan secara resmi 1 Ramadhan 1446 H. Hal ini berdasarkan metode hisab atau perhitungan astronomi.

Bahkan ketetapan jadwal tersebut sudah tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah. Dimana ditetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu (1/3/2025).

Terakhir, jadwal awal puasa Ramadhan jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, juga telah merilis jadwal resmi awal puasa Ramadhan 2025.

An-Nadzir memiliki metode tersendiri dalam menetapkan awal bulan Hijriah, yakni dengan memantau bulan purnama dengan menggunakan kain hitam tipis untuk melihat jumlah bayangan bulan guna menentukan jumlah hari yang tersisa.

Merujuk pada press release Penetapan Awal Ramadhan 1446 H/2025 M, Jamaah An-Nadzir menetapkan 1 Ramadhan 1446 H pada Jumat (28/2/2025).

Dijelaskan bahwa berdasarkan perhitungan dan pemantauan bulan pada Jumat (28/2/2025) sudah terjadi konjungsi, ijtima, new moon (pergantian bulan) Syaban ke Ramadhan sekitar pukul 08.46 Wita pada jam 07.46 WIB dan jam 09.46 WIT.

Dengan demikian pada Jumat (28/2/2025) bulan Ramadhan 1446 H sudah masuk. Namun hilal (bulan baru) tidak dapat dilihat secara kasat mata. Demi kehati-hatian, maka awal puasa Ramadhan 2025 jemaah An-Nadzir ditetapkan pada Jumat (28/2/2025).

Baca Juga :  Serambi Madinah: Program Capai Sukses Dunia Akhirat

Melansir Saudi Gazette, Presiden Masyarakat Astronomi Jeddah, Majed Abu Zahra, memprediksi 1 Ramadhan akan bertepatan dengan 1 Maret 2025.

Perlu diketahui, kalender Hijriah didasarkan pada siklus bulan, karena setiap bulan dimulai dengan penampakan bulan sabit.

Tahun Hijriah terdiri dari 354 atau 355 hari, yang membuatnya sekitar 10 hingga 12 hari lebih pendek dari tahun Gregorian. Kalender Gregorian adalah kalender matahari yang bergantung pada rotasi bumi yang porosnya mengelilingi matahari, dan jumlah harinya adalah 365 atau 366 pada tahun kabisat seperti 2024, yang memengaruhi sinkronisasinya dengan kalender Hijriah.

Majed Abu Zahra mengemukakan, karena tahun Hijriah lebih pendek daripada tahun Masehi, maka bulan-bulan Hijriah berangsur-angsur mundur dalam kalender Masehi sebanyak 10 hingga 12 hari setiap tahunnya. Akibatnya, bulan-bulan Hijriah melewati semua musim dalam setahun selama siklus sekitar 33 tahun.

Sinkronisasi yang tepat seperti dalam kasus 1 Ramadhan 1446 yang bertepatan dengan 1 Maret 2025. Ini hanya terjadi ketika siklus bulan dan matahari selaras, dan penyelarasan ini mencerminkan ketepatan matematis dan astronomi dalam pergerakan bulan dan bumi.

Abu Zahra mencatat bahwa fenomena unik pada tahun 2025 ini merupakan pengingat penting tentang fleksibilitas dan perubahan waktu. (E)

Berita Terkait

Informasi Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia
Mega Proyek CPI Makassar Sempat Tuai Sorotan
Bumi Nene Mallomo Punya Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terbesar di Indonesia
Analisis Induktif dan Deduktif
Lembar Observasi: Pengertian dan Contoh Kasus
10 Terbaik AI Cocok Bagi Pengguna Media Sosial
9 Naga Paling Berpengaruh di Indonesia
Ini Dia Perusahaan Retail Pendapatan Tertinggi Dunia
Berita ini 88 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 2 April 2025 - 14:00 WIB

Informasi Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia

Jumat, 28 Maret 2025 - 14:48 WIB

Mega Proyek CPI Makassar Sempat Tuai Sorotan

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:28 WIB

Bumi Nene Mallomo Punya Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terbesar di Indonesia

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:03 WIB

Analisis Induktif dan Deduktif

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:42 WIB

Lembar Observasi: Pengertian dan Contoh Kasus

Berita Terbaru

Tanah Bumbu

Bang Arul Ajak Masyarakat Jum’at Bersih-bersih

Jumat, 18 Apr 2025 - 17:36 WIB

Tanah Bumbu

Tanah Bumbu Juara Umum Bola Voli Kejurprov 2025

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:39 WIB

Tanah Bumbu

Layanan Disdukpencapil Buka di Desa Waringin Tunggal

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:34 WIB

Tanah Bumbu

Sebanyak 215 Mobil Hias Meriahkan MTQN Kecamatan Kusan Tengah

Jumat, 18 Apr 2025 - 11:33 WIB

Kalsel

Unesco Tetapkan Geopark Meratus Sebagai UGGp

Kamis, 17 Apr 2025 - 17:05 WIB