TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menyampaikan, masyarakat saat ini semakin banyak melaporkan kasus kekerasan berbasis gender, melalui kanal pengaduan yang tersedia.
Kepala Dinas P3AP2KB, Erli Yuli Susanti, mengatakan, hal yang lebih penting laporan masyarakat tersebut direspon lebih lanjut dan korban mendapat pendampingan yang dibutuhkan.
Berdasarkan data garis besar dari Dinas P3AP2KB, pada tahun 2024, tercatat sebanyak 40 kasus, 12 pada perempuan, 6 Anak berhadapan hukum, dan sisanya kekerasan seksual, pelecehan atau persetubuhan pada anak dan salah satunya terjadi pada anak laki-laki.
Erli Yuli Susanti mengingatkan, peningkatan jumlah perempuan korban kekerasan dapat dimaknai sebagai peningkatan kesadaran masyarakat di seluruh Indonesia untuk melaporkan kasus melalui lembaga terkait termasuk Dinas P3AP2KB.
Kasusnya naik, tetapi itu menjadi perhatian bahwa korban sudah mulai speak up, mereka sekarang ini punya keberanian untuk melaporkan kasus kekerasan.
”Kalau secara pribadi itu beban, dikira program penunjang itu tidak jalan padahal sosialisasi jalan. Semua jalan dalam upaya perfektif pencegahan terhadap perempuan dan anak, cuma namanya perkembangan zaman dan sebagainya, kita susah untuk membendung. Tapi yang jelas pemerintah daerah melalui SKPD terkait baik pendidikan, P3AP2KB dan bidang-bidang terkait. Sosialisai pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, terhadap anak anak pelajar sudah totalitas kita lakukan, bahkan organisasi wanita juga gencar melakukan sosialisasi,” kata Erli di Kantor Dinas P3AP2KB, Kamis (9/1/2025). (E)