BANJAR, Goodnews.co.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Syahrialludin, membantah bahwa diinstansinya ada anggaran untuk menangani stunting, Jumat (7/6/2024).
Hal tersebut disampaikan Syahrialludin setelah mengetahui pernyataan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Banjar yang membeberkan anggaran penanganan stunting di Kabupaten Banjar mencapai Rp 139 miliar, dan Rp 8,9 miliar diantaranya ada di DPMD Banjar.
Melalui pesan Whatshapp pada Jumat (7/6/2024) malam, Syahrialludin mengatakan, bahwa DPMD tidak ada anggaran sebagaimana yang disebutkan Kepala Bappedalitbang tersebut, dilansir dari KBK News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan bahwa penanganan stunting bukan tugas dan fungsi instansinya.
“Keterlibatan PMD untuk stunting karena termasuk dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saja. Jadi tidak benar kalau Dinas PMD dapat anggaran stunting sebesar Rp 8,9 Miliar,” tegasnya.
Ia mengaku sudah mengecek dokumen anggaran di instansi yang dipimpinnya, namun tidak menemukan adanya anggaran penanganan stunting didalamnya.
“Stunting bukan tupoksi kami, saya sudah bolak balik membuka dokumen anggaran kami dan tidak ada angka itu, perlu diperjelas bahwa anggaran Rp 8,9 miliar itu adalah anggaran di 277 desa,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah, saat dikonfirmasi kembali, mengatakan bahwa anggaran yang disebutkan sebenarnya dana dari dana desa.
“Jadi tidak ada di Daftar Pengguna Anggaran (DPA)-nya Dinas PMD, tapi karena pilihannya harus dimasukan Dinas penanggung jawab, jadinya dimasukanlah ke Dinas PMD, karena desa merupakan binaan Dinas PMD,” pungkas Nashrullah, Jumat (7/6/2024).
Diberitakan sebelumnya, Bappedalitbang Kabupaten Banjar, sebut anggaran untuk penanganan stunting di Kabupaten Banjar mencapai Rp 139 miliar.
Dalam penganggaran Rp 139 Miliar tersebut, Kepala Bappedalitbang Banjar, membeberkan bahwa ada 7 SKPD yang menerima dana stunting, termasuk salah satunya DPMD Banjar sebesar Rp 8,9 miliar. (E)