Ancam Abrasi Pantai Desa Sungai Loban, Mahasiswa ULM Berikan Solusi

- Editor

Minggu, 10 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Di balik keindahan landscape pesisir Desa Sungai Loban kini menghadapi ancaman abrasi kian parah di beberapa titik.

Untuk mengantisipasi dampak lebih besar terhadap ancaman abrasi, Kelompok 7 KKN Tematik FPIK Universitas Lambung Mangkurat melakukan sosialisasi tentang mitigasi abrasi dan sedimentasi kepada masyarakat yang terdampak dan aparat desa.

Kegiatan tersebut dilakukan pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 10.00 WITA fokus pada wilayah terdampak pada RT 1 dan RT 2 Desa Sungai Loban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mahasiswa KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) memperlihatkan bagaimana abrasi menggerus garis pantai secara signifikan dan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan akibat pengendapan material terlarut yang dapat menghambat kembalinya kapal dari laut menuju ke muara. Penjelasan tersebut diperkuat dengan peta perubahan garis pantai.

Dalam sesi diskusi, Ketua Kelompok 7 KKN FPIK ULM Abun Nata Surya mengungkapkan bahwa sebelumnya pernah dilakukan penanaman jalur hijau berupa pohon cemara dan mangrove sebagai bentuk pencegahan alami. Namun, langkah ini belum cukup menahan laju abrasi yang terus terjadi terkhususnya pada tanaman mangrove karena tipe tanah tidak cocok dengan tanaman mangrove yang biasanya tumbuh di substrat lumpur berpasir. Hingga saat ini, belum ada upaya antisipasi skala besar yang dilakukan secara terstruktur.

Baca Juga :  Banjir, Paman Birin: Bendungan Riam Kiwa Jadi Solusi

Melalui kegiatan ini, Kelompok 7 KKN Tematik FPIK ULM memberikan edukasi tentang opsi mitigasi lainnya, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur pemecah ombak (breakwater).

Ide ini disambut baik, namun menghadapi tantangan biaya dan waktu pembangunan menjadi bahan pertimbangan bagi aparat desa dan masyarakat.

Disisi lain warga Desa Sungai Loban juga sudah pernah melakukan antisipasi terhadap masalah abrasi di pesisir dengan membuat alat pemecah ombak (APO) dengan bahan bambu dan ban yang disebut sebagai pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR) tipe lunak dan juga bronjong yang terbuat dari bebatuan yang ditumpuk, namun tidak efektif karena arus gelombang terlalu kuat.

Abun Nata Surya mengatakan bahwa Pantai Desa Sungai Loban perlu mendapat perhatian lebih, karena jika tidak ditangani dengan serius, abrasi dalam beberapa tahun ke depan akan terus menggerus lahan dan mengancam ruang hidup masyarakat pesisir khususnya dibidang ekowisata, Minggu (10/8/2025).

Baca Juga :  Gubernur Kalsel Dorong Pemkab Lebih Siap Sebagai Gerbang IKN

Ekowisata yang tidak dikelola membuat perputaran ekonomi masyarakat sekitar tidak berjalan lancar.

Warga dan aparat desa antusias terhadap kegiatan ini menjadi harapan baru. Edukasi tentang abrasi tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga memantik diskusi aktif mengenai solusi jangka panjang.

Kelompok 7 KKN Tematik FPIK Abun Nata Surya berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda berkelanjutan bagi program KKN di tahun-tahun mendatang, mengingat dinamika garis pantai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor oseanografi seperti angin, gelombang, arus, dan pasang surut. (MAS)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Gubernur Muhidin Janji Segera Selesaikan 400 Rekomendasi BPK
Anang Fadilah Kembali Nahkodai SMSI Kalsel 2025-2029
Bupati Batola Lantik 14 Pejabat Eselon II
Wagub Kalsel Hasnuryadi dan Habib Syech Bershalawat di Amuntai
Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-75, Muhidin: Semangat Kerja dan Rangkul Semua
Eksklusif, Mahasiswa ULM Berikan Pelatihan Desain, Branding, Digital, Produk UMKM Tanah Bumbu
Mahasiswa KKN ULM Kenalkan Siswa Hijaukan Pesisir Laut Sungai Loban
Edukasi Biofilter Air Bersih Mahasiswa FPIK-ULM: Satu Aksi, Sejuta Harapan

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 18:16 WIB

Gubernur Muhidin Janji Segera Selesaikan 400 Rekomendasi BPK

Sabtu, 13 September 2025 - 23:17 WIB

Anang Fadilah Kembali Nahkodai SMSI Kalsel 2025-2029

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:41 WIB

Bupati Batola Lantik 14 Pejabat Eselon II

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:34 WIB

Wagub Kalsel Hasnuryadi dan Habib Syech Bershalawat di Amuntai

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:14 WIB

Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-75, Muhidin: Semangat Kerja dan Rangkul Semua

Berita Terbaru

Tanah Laut

Wabup Tala Dukung PMI Garda Terdepan Misi Kemanusiaan

Kamis, 25 Sep 2025 - 14:22 WIB

Tanah Laut

Rahmat Trianto Lantik 108 Pegawai P3K dan PNS

Kamis, 25 Sep 2025 - 14:14 WIB