BANJARBARU, Goodnews.co.id – Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan, Geopark Meratus adalah sebuah anugerah alam yang luar biasa, yang diakui secara nasional pada tahun 2018 dan saat ini sedang diusulkan masuk dalam daftar Geopark UNESCO, yang akan dinilai tahun 2024.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel yang sapaan Paman Birin saat menghadiri kegiatan sosialisasi Meratus Geopark “The Soul of Borneo” Goes to UNESCO Global Geopark 2024 di aula KH Idham Khalid Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Senin (18/09/2023).
Paman Birin menyampaikan jika usulan Geopark Meratus diterima, maka hal itu menjadi geopark ke-11 di Indonesia dan menjadi ke-100 di dunia.
“Saya yakin usulan ini akan diterima,” ucap Paman Birin.
Untuk itu, Paman Birin menyatakan komitmennya untuk terus mendorong upaya mendapatkan status ini. Karena hal itu merupakan kesempatan besar bagi Provinsi Kalsel untuk lebih dikenal lagi di mata dunia.
“Saya harapkan SKPD terkait, juga ikut mendorong Geopark UNESCO sesuai tugas,” ucapnya.
Ia melanjutkan, Geopark Meratus bukan hanya tentang simbol atau penamaan saja. Lebih dari itu, Geopark Meratus adalah cerita tentang sejarah panjang pegunungan Meratus, yang terbentuk lebih dari 180 juta tahun lalu ketika Benua Asia dan Australia bertabrakan.
Geopark Meratus memiliki kekayaan alam yang unik dan langka, flora dan fauna yang menjadi warisan bersama. Menjadi bagian kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya sehari-hari masyarakat juga bergantung pada keberadaan alam Meratus.
“Kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian Geopark Meratus, agar anak cucu kita nanti juga bisa menikmati keindahan dan kekayaan yang kita nikmati saat ini,” pesan Paman Birin.
Menurutnya, Geopark bukan hanya sekadar tempat wisata alam yang memukau, tetapi juga melambangkan komitmen dalam melestarikan alam, menjaga adat istiadat dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
“Ini adalah misi besar yang tergambar dalam slogan geopark, yaitu melestarikan bumi, mensejahterakan Masyarakat, melalui tiga pilar penting yakni konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Paman Birin juga mengajak kepada semua pihak untuk menjadikan Geopark Meratus sebagai jiwanya Borneo. Jiwa yang memancarkan kekayaan alam dan budaya Borneo atau Kalsel secara keseluruhan, sesuai dengan tema Geopark Meratus, yaitu: “The Soul of borneo”.
Paman Birin juga mengingatkan, Geopark Meratus adalah harta berharga. Dengan menjaga kelestarian dan mempromosikan Geopark Meratus, berarti tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan ekonomi, tetapi juga mewujudkan Geopark Meratus sebagai
pelindung kelestarian bumi dan
penjaga budaya.
” Kita adalah bagian dari budaya dan lingkungan yang kaya. Mari kita bersama-sama menjaga Geopark Meratus untuk generasi yang akan datang,” ajak Paman Birin.
Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus (BPGM), Hanifah Dwi Nirwana, menyampaikan dalam laporannya, bahwa akhir Juli lalu pihaknya sudah menyampaikan litter of intens sebagai bentuk bahwa Kalsel sedang menuju UNESCO Geopark.
“Mudah-mudahan di awal tahun 2024 sudah ada evakuator dari UNESCO,” sebutnya. (fit)