TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar menyampaikan peringatan Hari Otonomi Daerah dan Hari Pendidikan Nasional sebagai momentum meningkatkan idealisme, kualitas, dan kuantitas dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
Hal itu disampaikan dalam apel upacara memperingati Hari Otonomi Daerah dan Hari Pendidikan Nasional di halaman Kantor Bupati Tanah Bumbu, Selasa (2/5/2023), yang dihadiri semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), guru, dan murid.
Menurutnya, otonomi daerah merupakan hikmah dan berkah bagi daerah, karena dengan dibukanya pintu otonomi daerah maka tercipta inovasi pembangunan daerah.
Kabupaten Tanah Bumbu sendiri punya pengalaman menjadi daerah yang ditempati untuk memperingati otonomi daerah dengan kehadiran Presiden SBY di Tanah Bumbu bersama para Menteri, Gubernur, Bupati, Wali Kota pada tahun 2008, sebagai salah satu daerah otonomi yang berkembang di Indonesia.
“Bagi kita di Tanah Bumbu punya pengalaman yang menarik, tahun 2008 lalu, kita adalah kabupaten pertama di Indonesia, kebetulan dipercaya, memperingati secara besar-besaran tentang peringatan otonomi daerah,” kata Bupati Tanah Bumbu Zairullah azhar.
Ia juga menyampaikan pesan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kepada Kepala Daerah, agar pemerintah daerah memproritaskan peningkatan iklim investasi, kemudahan bagi investor, mendorong menggunakan produk dalam negeri melalui Belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Kemudian berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional, Zairullah Azhar menyampaikan sesuai cita-cita Ki Hajar Dewantoro, yakni pendidikan bukan saja minat, tetapi juga potensi peserta didik, yang mampu mencapai jenjang prestasi yang lebih tinggi.
Ia pun berharap inovasi pendidikan melalui program Satu Desa Satu Masjid di Tanah Bumbu juga sebagai landasan untuk mencapai tujuan cita-cita bangsa.
“Saya berharap kepada kita semua, inovasi yang kita lakukan di Tanah Bumbu, dengan program Satu Desa Satu Masjid, sebuah implementasi yang menyeluruh terhadap keinginan cita-cita bangsa. Apa yang menjadi pesan bapak Presiden dapat kita laksanakan dan dilanjutkan bersama-sama.” Terangnya.
Ia pun mengajak semua kalangan untuk sungguh-sungguh memaknai momentum otonomi daerah ke-27 tahun 2023 dan Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 dengan meningkatkan idealisme, motivasi, kualitas dan kuantitas, dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
Disebutkan Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Dukpencapil Kabupaten Tanah Bumbu Gento Hariyadi dalam apel pagi bahwa Otonomi Daerah sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda.
Pemerintah kolonial Belanda melalui inisiasi Menteri colonial, mengeluarkan desentralisasi pada tahun 1903, yang disebut sebagai kebijakan Otonomi Daerah pertama di Indonesia, meskipun pada saat itu pemerintahan kolonial memusatkan pemerintahan di Batavia.
Pada masa Indonesia merdeka, Pemerintah Indonesia menetapkan UU No 1 tahun 1945 yang menitik beratkan pada asas dekonsentrasi, mengatur Pembentukan Komite Nasional Daerah, Karisidenan, Kabupaten, dan kota yang memiliki otonomi.
Kemudian pada tahun 2022, daerah otonomi berkembang menjadi 34 provinsi, 415 kabupaten, 93 kota di Indonesia.
Pada masa pemerintah Presiden Jokowi, untuk menciptakan pemerataan pembangunan maka pemerintah pusat memekarkan provinsi baru, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, sehingga jumlah daerah otonomi berjumlah 38 provinsi, 415 kabupaten, 93 kota di Indonesia. (MAS)