Banjar, Goodnews.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk terus mempermudah akses BBM, khususnya pembangunan SPBU nelayan.
“KKP terus mengawal penetapan kouta BBM oleh BP Migas, jadi kita terus merayu BP Migas,” ucapnya saat meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nelayan PT Gas Borneo Anugerah di Desa Aluh-aluh Besar Kecamatan Aluh-aluh Kabupaten Banjar, Jumat (31/03/2023).
Dimana komposisi yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan berkisar antara 50 sampai 70 persen dari seluruh biaya operasional penangkapan ikan.
Sehingga ketersediaan BBM yang memadai baik dari sisi kuantitas harga dan akses untuk mendapatkannya, sangat dibutuhkan agar nelayan dapat menggunakan BBM sesuai kebutuhan operasional.
Lebih lanjut, Sakti Wahyu menyampaikan LKKP sebagai pengayom para nelayan tidak bisa secara langsung memberikan kouta BBM, tapi berjuang dengan menjalin kerjasama dengan Pertamina dan Kementerian BUMN, walaupun penentunya ada di pihak BP Migas.
Setelah peresmian, Menteri KP berdialog dengan perwakilan nelayan Aluh-aluh mengenai masalah yang dihadapi para melayan.
Sementara itu, Direktur PT Gas Borneo Anugrah Hidayatullah berharap keberadaan SPBU nelayan ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat di Kalsel.
Sebagai informasi, SPBU ini akan melayani 1.369 nelayan di Kabupaten Banjar, yang sebelumnya diberikan kartu pelaku usaha dan perikanan (Kusuka) dilengkapi kode.
Eksekutif GM PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalsel, Taufik Setiawan, mengatakan penyediaan fasilitas ini selain memudahkan akses pelayanan BBM yang terkini kualitasnya, juga untuk menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan sehingga berdampak pada bertambahnya pendapatan nelayan di daerah,” katanya.
Disebutkan, saat ini, BBM bersubsidi untuk nelayan yang disalurkan Pertamina di Kalsel mencapai 695.000 liter perbulan.
Wakil Bupati Banjar, Said Idrus Alhabsyi menyebutkan, SPBU nelayan ini pertama dibangun di Kabupaten Banjar yang tercatat sedikitnya ada 1.340 nelayan.
Dalam kegiatan ini, dilakukan penyerahan secara simbolis tanda barcode sebagai syarat untuk pembelian BBM jenis tertentu kepada perwakilan Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Turut hadir, Anggota DPR RI, Syaifullah Tamliha, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira, dan Wakil Bupati Banjar, Said Idrus Alhabsy. (fit)