JAKARTA – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor menyebarkan cerita dan sejarah tokoh-tokoh Kalsel melalui perfilman, seperti salah satunya filmnya, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, di Gedung Usmar Ismail, Jakarta pada Senin (26/12/2022).
Film ini sukses membuat penonton memenuhi ruang pemutaran. Di hari yang sama, Sahbirin berhasil menerima penghargaan di bidang perfilman, yang diserahkan langsung oleh Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI), Gunawan Paggaru.
Penghargaan ini diberikan atas banyaknya jumlah film tentang tokoh dan pahlawan Kalsel, yang berhasil diproduksi atas dukungannya selama masa jabatan sebagai Gubernur Kalsel.
Film-film tersebut adalah film Pangeran Antasari, Panglima Tanpa Kepala tentang Demang Lehman dan yang terakhir, Kaminting Pidakan tentang Tumenggung Jalil, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Matahari dari Bumi Banjar).
Usai menerima penghargaan ini, Sahbirin menyampaikan film ini merupakan sejarah besar bagi Kalsel.
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang juga dikenal dengan nama Datu Kelampayan merupakan tokoh luar biasa yang berarti bagi masyarakat Kalsel.
“Ini adalah sejarah besar. Dimana Kalsel yang mayoritas masyarakatnya adalah kaum muslimin, memiliki tokoh luar biasa yang telah mewariskan ilmu beliau untuk kepentingan dunia dan juga akhirat,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan rasa bahagianya atas penghargaan ini. Karena menurutnya penghargaan tersebut merupakan persembahan untuk masyarakat Kalsel.
“Saat mengetahui film ini bisa ditayangkan di Jakarta saja, rasanya saya tidak percaya dan sangat senang. Penghargaan yang diterima malam ini kita persembahkan untuk rakyat Kalsel,” ucapnya.
Sahbirin juga menyampaikan, saat ini Pemprov Kasel sedang memperjuangkan status Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, agar dapat segera diakui sebagai pahlawan nasional. (fit)