TANAH BUMBU – Zairullah Azhar mengumpulkan SKPD, Camat, dan Kepala Desa dalam rangka persiapan pelaksanaan program memakmurkan 1 masjid 1 desa. Kamis (23/6/2022).
Bertempat di ruang bersujud Kantor Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar menjelaskan tujuan dari kegiatan memakmurkan masjid.
“Program yang kita lakukan hari ini, program spesial, adalah ingin menghidupkan udara di Tanah Bumbu ini siang dan malam itu dengan do’a, sekaligus sebagai karya amal jariyah kita bersama karna kita akan menghasilkan sebuah produk, agar anak-anak kita menjadi masa depan Tanah Bumbu,” terang Bupati Zairullah Azhar yang biasa disapa Abah.
Zairullah berkeinginan anak-anak yang didik melalui masjid, tumbuh menjadi cerdas, berilmu, beriman, dan bertakwa yang mampu berkompetitif.
“Mereka menjadi cerdas, punya ilmu, beriman, punya kekuatan, bisa menjadi sangat kompetitif,” tutur Zairullah.
Sebagai langkah awal maka setiap desa ada satu masjid yang akan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang dapat membanggakan desa sehingga masjid akan diperbaiki sarananya seperti lampu, air, ambal, kamar mandi dan toilet, kasur, bangunan masjidnya indah, serta menyediakan guru pendidik yang akan dibiayai oleh pemerintah daerah.
“Kita berharap bangunan terindah adalah masjid, secara fisik bertahap, paling tidak apa yang dilakukan untuk rumah ibadah itu luar biasa.” katanya.
Sebagai landasan mengapa masjid menjadi pilihan untuk mendidik anak-anak Tanah Bumbu, karena masjid merupakan rumah Allah dan sebaik-baik tempat adalah masjid. Guru Hidayatullah menjelaskan bahwa masjid adalah sebaik-baik tempat di bumi.
“Sebaik-baiknya tempat di muka bumi ini di sisi Allah Swt adalah masjid,” kata Guru Hidayatullah.
Dia melanjutkan bahwa Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi bertemu dengan nabi Muhammad Saw dalam mimpi dan pertanyaan, kemana air jenazah yang mengalir dari tubuh atau jasad rasulullah setelah dimandikan.
“Wahai rasulullah, kemana air mengalir yang mengenai tubuhmu ketika engkau meninggal dan dimandikan (air jenazah). Rasulullah menjawab: air yang menyentuh jasadku ketika aku meninggal, air tersebut jatuh ke bumi kemudian diserap oleh awan yang bergumpal hitam kemudian air tersebut jatuh ke seluruh penjuru dunia dan tetesan-tetesan air tersebut menjadi cikal bakal masjid yang disujudi orang Islam,” kata Guru Hidayatullah.
Semua masjid di dunia ini, terkhusus masjid yang menjadi objek musyawarah pemerintah daerah, SKPD, Camat, Kepala Desa, merupakan air bekas tetesan yang menyentuh jasad Rasulullah.
Guru Hidayatullah menyatakan bahwa bila ini diyakini sebagaimana keyakinan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar bahwa apabila manusia berpihak kepada maka Allah akan berpihak padanya, maka Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi.
“Kalau ini kita laksanakan dengan baik, Yakin, keberkahan akan datang dari langit dan bumi,” katanya. (MAS)