TANAH BUMBU – Sebanyak 34 Pengurus Tempat Ibadah dari 17 Desa se-Kecamatan Sungai Loban, mengikuti sosialisasi dan pengisian kuesioner indeks kesalehan sosial, yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Tanah Bumbu (Kab Tanbu), di Aula Kantor Kecamatan Sungai Loban, Rabu (15/02/2023).
Acara dibuka Camat Sungai Loban Agus Salim, diwakili Kasi Pemberdayaan Masyarakat Muhammad Zainudin, menyampaikan kepada peserta untuk peka terhadap kondisi sosial masyarakat, sehingga mampu mengajarkan masyarakat untuk berempati dan bersimpati atas kekurangan yang dirasakan orang lain.
“Sebagai contoh, menahan lapar dan haus selama berpuasa mendidik kita betapa keadaan itu juga dialami mereka yang kurang beruntung, merasakan hal serupa sebagaimana dirasakan orang lain mendorong kita agar senantiasa menolong sesama,” ujarnya.
Ia menyampaikan, kesalehan sosial merupakan tanggungjawab bersama, bagaimana menciptakan kesalehan atau kebaikan-kebaikan dari diri sendiri dan lingkungan sekitar, jadi jika kesalahen individu dapat disebut dengan hablumminallah dan kesalehan sosial disebut dengan habluminannas.
Disamping itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pyahartati Dewi dalam sambutannya mengungkapkan, maksud dan tujuan untuk sosialisasi dan pengisian kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesalehan sosial.
Kemudian mengetahui kondisi eksisting kesalehan sosial masyarakat dan mengetahui pengetahuan masyarakat beragama tentang ibadah sosial, untuk mengukur indeks kesalehan sosial.
Hal ini merupakan capaian visi dari Bupati Tanah Bumbu “Mewujudkan Tanah Bumbu yang Maju, Unggul, Religius dan Demokratis” yang menjadi penjabaran dari misi yakni “mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan berakhlak mulia”.
“Adapun sasarannya untuk mengindentifikasi dan menganalisis pengetahuan masyarakat beragama tentang beribadah sosial, karena hal ini tidak hanya berhubungan dengan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa melainkan dengan sesama manusia,” pungkasnya. (Arunika)