TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Pengajian Lailatul Jum’at di masjid Darul Azhar menghadirkan 3 penceramah agama menyampaikan tausiah dalam satu majelis, pada Kamis Malam di masjid Darul Azhar. (15/6/2023).
Penceramah pertama Ustadz Abbas Maulid dari Tarbiyatul Awlad Pagatan, kedua Ustadz Mujib Khudori, Lc, Pengasuh Pondok Pesantren Tajul Qur’an Jakarta, ketiga Habib Abu Bakar bin Abdul Qadir Mauladdawilah dari Kota Malang.
Goodnews.co.id mengambil inti sari dari ketiga ustadz tersebut. Pesan penting yang disampaikan oleh Ustadz Abbas, disebutkan bahwa di dalam majelis, firman-firman Allah dibacakan dan nama Nabi Muhammad disebut-sebut, maka Allah memberikan berkah dalam majelis dan mengampuni dosa-dosa orang yang ikut dalam majelis.
Kemudian Ustadz Mujib Khudori, Lc, menyampaikan pesan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan rahmat meliputi segala sesuatu atau menyeluruh, tetapi bagi orang-orang yang bertakwa, Allah berikan rahmat secara khusus.
Ia mengisahkan dimana ada orang Arab Badui datang kepada rasulullah kemudian berdo’a agar diberikan rahmat hanya kepadanya dan kepada rasulullah.
“Dia ingin monopoli rahmat,” kata Ustadz Mujib Khudari dalam majelis yang dihadiri Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, para pejabat, dan masyarakat umum.
Sehingga rasulullah tidak mengamini do’a orang Arab Badui tadi dan malaikat Jibril langsung mendatangi rasulullah dengan membawa wahyu, Surah al-‘Araf ayat 156, untuk meluruskan tentang rahmat Allah kepada semua makhluk.
“Rahmat dan kasih sayangKu itu meliputi segala sesuatu, meliputi seluruh alam, meliputi semua manusia. Yang mukmin, yang kafir dikasih rezeki semua oleh Allah Swt,” kata Mujid Khudari menjelaskan ayat 156 dari Surah al-‘Araf.
Bahkan ia menyampaikan, kepada orang zhalim, munafik, tidak percaya kepada tuhan, Allah tetap memberikan rezeki kepada mereka semua.
Sementara Habib Abu Bakar bin Abdul Qadir mauladdawilah dari malang, menyampaikan bagaimana cinta rasulullah kepada ummatnya dan keistimewaan umat yang beriman kepada rasulullah padahal mereka tidak bertemu atau sezaman dengan rasul.
Ia mengisahkan bagaimana rasulullah sangat ingin sekali bertemu dengan saudara-saudaranya. Para sahabat rasulullah yang mendengar itu bertanya, “apakah kami bukan saudara-saudara paduka.” Rasulullah pun menjawab, “kamu sahabat-sahabatku.”
Habib Abu Bakar melanjutkan kisah bahwa rasulullah menyebut saudara-saudaranya yang lain adalah mereka yang beriman kepada rasulullah meski mereka tidak pernah berjumpa dengan rasulullah.
“semoga kita semua masuk di sini (saudara-saudara rasulullah),” kata Habib Abu Bakar. (MAS)