TANAH BUMBU – Pembahasan Rancangan Awal Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2023 mengerucut pada penanganan stunting, penambahan makanan, dan tablet penambah darah.
Ketua PKK Wahyu Windarti Zairullah Azhar, hadiri di kantor Dinas Kesehatan Jalan Dharma Praja Gunung Tinggi, memberikan saran agar menjalankan posyandu prima serta menggerakkan kader-kader posyandu.
Bersambung saran tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Setia Budi menyampaikan posyandu prima baru dilaksanakan 14 di desa dan kurang lebih 140 desa yang masih harus melaksanakan posyandu prima.
Ia juga masih mempertanyakan apakah tahun 2024 pemerintah pusat masih mengalokasikan anggaran.
Oleh karena itu, ia berharap rapat Forum SKPD Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) penyusunan anggaran tahun 2024, SKPD terkait dapat memberikan dukungan yang lebih dalam program posyandu, stunting, dan lainnya.
“Target kita di tahun 2024 ini, semua terkait dengan layanan kesehatan itu tuntas, terutama sekali penanganan stunting.” ujarnya.
Sebagai perbandingan, anggaran yang dialokasikan untuk penanganan stunting hanya 42 juta. Jumlah anak stunting sebanyak 1.094 dan harus mendapatkan asupan makanan (PMT) yang lebih baik.
Padahal pemerintah pusat telah memberikan instruksi penanganan stunting menjadi nomor satu yang harus diselesaikan. Ia pun sudah mengajukan anggaran kurang lebih 277 juta tapi yang disetujui hanya 42 juta.
Ia pun masih mempertimbangkan apakah akan mengajukan 277 juta lagi pada anggaran perubahan atau bagaimana, karena PMT masih sangat menunjang dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu.
Hal lain yang menjadi diskusi dalam Forum SKPD tersebut, yakni soal pemberian Makanan Tambahan Anak dan Balita yang memang tidak lagi diberikan secara fisik tetapi nanti akan disediakan oleh kader-kader dan bidan desa dan disajikan kepada balita dan anak sehingga dapat terukur dengan baik.
Kepala Dinas Kesehatan Setia Budi berencana, tahun 2023 penanganan stunting harus tuntas, dan ketika masuk tahun 2024, tinggal menata kembali dari apa yang sudah dilaksanakan.
Hal lain yang cukup berperan dalam penanganan stunting, adalah pemberian tablet penambah bagi remaja atau siswa sekolah setiap minggu.
Jika hal itu akan digalakkan kembali bisa saja siswa diwajibkan minum tablet penambah darah setiap hari dengan bantuan PKK dan SKPD terkait.
Ia menyampaikan persediaan tablet penambah darah masih cukup jika diberikan kepada anak-anak di 168 desa, 12 kecamatan.
“Mudah-mudahan dengan adanya program ini dengan dibackup dengan alokasi anggaran pada tahun 2022 terutama sekali TMT kita perkuat, kita tidak menuntaskan yang terkena (stunting) saja tapi tetapi juga bagi mereka yang rentan terhadap stunting ini,” katanya.
Belum lagi terkait dengan jumlah pernikahan dini di Tanah Bumbu yang harus dikerjasamakan dengan Kementerian Agama.
Itulah sebabnya, Forum SKPD yang membahas Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun 2024 mengundang SKPD terkait, Camat, dan lainnya untuk mendapatkan saran dan masuk. (MAS)