Rahasia Bocor, Amerika Rencanakan Serang Yaman

- Editor

Selasa, 25 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Goodnews.co.id – Dunia dikejutkan dengan kebocoran rencana serangan dari Amerika Serikat (AS) ke Kelompok Houthi di Yaman.

Hal ini terungkap usai adanya kebocoran data dari salah satu grup yang berisi sejumlah pejabat penting serta elite dari Presiden AS, Donald Trump.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (25/3/2025), Pemimpin Redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg, mengungkapkan bahwa dirinya tiba-tiba diundang ke dalam sebuah grup chat “Houthi PC small group” di aplikasi Signal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Grup tersebut berisi pejabat-pejabat tinggi yang membahas serangan ke Kelompok Houthi di Yaman.

Dalam grup tersebut, Penasihat Keamanan Nasional, Mike Waltz, menugaskan wakilnya, Alex Wong, untuk membentuk tim khusus guna mengoordinasikan aksi militer AS terhadap Houthi.

Baca Juga :  Fraksi Golkar, PAN, NasDem Tanbu, Tolak Pemekaran Kecamatan

Yang lebih mengejutkan, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth kemudian mengunggah rincian operasi militer, termasuk target serangan, jenis senjata yang digunakan, serta urutan serangan hanya beberapa jam sebelum serangan berlangsung pada 15 Maret.

Goldberg sendiri tidak mengungkap detail serangan dalam laporannya, namun menyebut insiden ini sebagai penggunaan aplikasi chat yang sangat ceroboh dan berbahaya dari pejabat AS.

Adapun akun-akun yang tampaknya mewakili sejumlah pejabat tinggi AS turut berada dalam grup tersebut, termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, Menteri Keuangan Scott Bessent, hingga Kepala Staf Gedung Putih Susie Wiles.

Baca Juga :  Pernah Jadi ASN, Lisa Halaby Tahu Persis Kebutuhan Masyarakat

Awalnya Trump mengaku tidak mengetahui kejadian bocornya grup tersebut. Namun Gedung Putih akhirnya mengonfirmasi bahwa Trump telah diberi pengarahan dan penyelidikan sedang berlangsung.

Adapun Juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat, Brian Hughes, mengakui bahwa grup chat tersebut tampaknya autentik.

“Saat ini, utas pesan yang dilaporkan tampaknya asli, dan kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak disengaja bisa masuk ke dalam grup,” kata Hughes.

Ia menambahkan, keberhasilan operasi militer terhadap Houthi menunjukkan bahwa tidak ada ancaman terhadap pasukan AS atau keamanan nasional akibat kebocoran ini. (E)

Berita Terkait

Datang ke Makassar, Kaesang Orasi Dukung Andalan Hati
Kaesang ke Sidarap: Dukung SAR-Kanaah
Ungkap Kerja Nyata, Andi Sulaiman Merasa Santai dalam Debat Cagub Sulsel
Jika Terpilih, Rusli-Syairi Modernisasi Alat Mesin Pertanian
Gimme Cafe, ARB Tutup Turnamen Biliar
Warga Mengadu Beban Pajak, Lisa Halaby Tanggapi Akan Tinjau Kembali BPHTB
Rusli-Syairi Komitmen Berikan Perubahan bagi Kotabaru
Rusli-Syairi Janji Muluskan Jalan Desa sampai ke Perkotaan
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 10:34 WIB

Rahasia Bocor, Amerika Rencanakan Serang Yaman

Rabu, 30 Oktober 2024 - 18:09 WIB

Datang ke Makassar, Kaesang Orasi Dukung Andalan Hati

Rabu, 30 Oktober 2024 - 16:26 WIB

Kaesang ke Sidarap: Dukung SAR-Kanaah

Selasa, 29 Oktober 2024 - 15:43 WIB

Ungkap Kerja Nyata, Andi Sulaiman Merasa Santai dalam Debat Cagub Sulsel

Senin, 28 Oktober 2024 - 12:36 WIB

Jika Terpilih, Rusli-Syairi Modernisasi Alat Mesin Pertanian

Berita Terbaru

Nasional

Menteri PKP Janjikan 1.000 Unit Rumah bagi Wartawan

Minggu, 30 Mar 2025 - 16:56 WIB

Khazanah

Mega Proyek CPI Makassar Sempat Tuai Sorotan

Jumat, 28 Mar 2025 - 14:48 WIB

Khazanah

Analisis Induktif dan Deduktif

Kamis, 27 Mar 2025 - 12:03 WIB