TANAH BUMBU – Tak lama lagi, acara pesta adat Mappanre Ritasie kembali digelar di pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir.
Pesta besar Mappanre Ritasie tahun 2023 ini masuk dalam hitungan bulan Ramadhan, sehingga pembukaan acara di bulan April tapi pestanya dilaksanakan setelah bulan Ramadhan.
Kelapa Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tanah Bumbu Hamaludin Tahir menyampaikan, pelaksanaan kegiatan pesta pantai Mappanre Ritasie tahun 2023 digelar setelah bulan Ramadhan.
“Acara pesta pantai tidak dilaksanakan pada bulan Ramadhan, tetapi dilaksanakan setelahnya,” kata Hamaluddin.
Namun ia menjelaskan bahwa acara pembukaan pesta pantai Mappanre Ritasie tetap dibuka bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Tanah Bumbu yang ke-20, yakni setiap tanggal 8 April.
Acara pembukaan pesta pantai Mappanre Ritasie diwarnai dengan nuansa islam, diawali dengan kegiatan zikir, shalawat, buka puasa bersama karena masuk bulan suci Ramadhan, shalat Magrib berjamaah, ditambah kegiatan lain yang menunjukkan Tanah Bumbu sebagai Serambi Madinah.
“Tanggal 8 April itu hanya pembukaan pesta pantai saja, sedangkan rangkaian acara hiburan, lomba, dan aktivitas dagang, expo dan lainnya digelar setelah ramadhan sehingga tidak mengganggu kekhusyukan masyarakat menjalankan ibadah di bulan ramadhan,” ucap Hamaluddin sesuai arahan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar.
Sementara untuk acara puncak Mappanre Ritasie Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu tetap menyerahkan kepada Lembaga Adat Ogi karena dianggap itu merupakan kewenangan Lembaga Adat.
Hamaluddin mengungkap, pada acara puncak tidak lagi melaksanakan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama seperti berlayar ke laut lepas dan menyembelih ayam di atas laut, sehingga cukup melakukan acara syukuran dan doa bersama kemudian kembali bersama ke daratan
Sekedar informasi, pesta pantai Mappanre Ritasie digelar sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. Pesta pantai dilaksanakan hampir satu bulan lamanya dengan menampilkan berbagai produk UMKM, seni, budaya, dan hiburan. (MAS)