BANJARBARU, Goodnews.co.id – Sampah TPS Lingkar Dalam, Pekapuran Raya, terhambur membuat pengguna jalan mengalami kecelakaan.
Hal itu dialami Syahrawi warga Jalan Prona I Pemurus Baru Banjarmasin Selatan.
Dilansir dari Radar Banjarmasin, Syahroni berkendara pada malam hari dan melintasi TPS Lingkar Dalam. saat ia menghindari luberan sampah di jalan, ia justru tergelincir dan terjatuh dari motornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Syahrawi sendiri mengalami patah tulang bahu. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam (20/4/2024).
“Saat menghindari sampah saya dihadapkan gundukan,” ucap Syahrawi, Senin (22/4/2024).
Karena motor oleng, ia jatuh dan terhampas di aspal. Dia berharap, jangan lagi ada korban berikutnya. Pemko Banjarmasin harus memikirkan bagaimana mengatasi masalah TPS sampah overload. Parahnya, luberan sampah sampai ke badan jalan.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki, mengatakan TPS itu dipaksa menampung sampah dari lima kelurahan. Senin (22/4/2024).
Di Lingkar Dalam Selatan, luberan sampah terkadang sampai memakan separuh badan jalan. Akhirnya penguna jalan terjadi insiden. Pemko harus memikirkan bagaimana mengatasi masalah TPS yang overload ini.
“Perhitungannya, dalam sehari TPS itu harus menampung 30 ton sampah. “Karena volume sampahnya luar biasa banyak, pasti meluber ke jalan,” ujarnya.
Adanya pemulung yang kerap mengais-ngais, membuat sampah berserakan dan menghambur-hamburkan sampah.
“Saking banyaknya pemulung mengaku kewalahan mencegah,” ucap Marzuki
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Hendra merasa sudah berulang-ulang kali mengingatkan pemko agar bekerja lebih serius dalam menangani masalah sampah.
“Tolong, DLH perhatikan TPS-TPS, ini hal yang mendesak. Untuk yang sifatnya rutin seperti pengangkutan sampah juga tolong lebih diperhatikan,” kata Hendra.
Sementara DLH selalu berdalih bahwa warga tidak disiplin membuang sampah. Ditambah lagi soal keterbatasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Bukankah sudah ada TPST atau TPS3R? Semestinya hal seperti itu yang diperhatikan,” tegasnya.
Ia pun beranggapan bahwa DLH menganggap remeh mengatasi masalah sampah. Akibatnya Kota Banjarmasin gagal meraih Adipura, dimana TPA selalu menjadi alasan. Padahal katanya, masahalah tak hanya di TPA tetapi juga di TPS.
“Tolong, persoalan yang berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak ini diseriusi. Jadikan prioritas,” pungkasnya.