Paman Birin Raih Satyalancana Wira Karya, Wapres Titip ini

- Editor

Kamis, 6 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANYUASIN, Goodnews.co.id – Tiga Gubernur raih Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana di daerahnya masing-masing.

Hadir Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin didampingi Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Kepala BKKbN Pusat Hasto Wardoyo, Kepala BNPT, pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 Tahun 2023 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (06/07/2023).

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau dikenal dengan sapaan Paman Birin, menerima penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya, disematkan di dada Paman Birin oleh Wapres Ma’ruf Amin, atas keberhasilannya dalam percepatan penurunan stunting di Kalimantan Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, tingginya prevalensi stunting merupakan salah satu tanda masyarakat yang rapuh.

“Baik itu ditandai oleh tingginya prevalensi stunting maupun karakteristik kerapuhan lainnya, seperti sikap saling curiga, sulit bekerja sama, kurang memperjuangkan kejujuran, dan melapuknya nilai-nilai integritas, menjadi cermin dari keroposnya bangunan pada tingkat keluarga,” katanya.

Ia menitip peran aktif keluarga dalam  membangun generasi masa depan yang bebas dari stunting.

Prevalensi stunting di Indonesia saat ini mencapai 21,6%, sementara pada 2024 prevalensi stunting ditargetkan turun menjadi 14%.

“Pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan oleh Presiden Sukarno,” ujarnya.

Baca Juga :  Paman Birin Lanjutkan Safari Sahur dan Dakwah di Desa Pemangkih Laut

Dengan demikian, generasi muda Indonesia mampu menghasilkan karya dan prestasi yang mengguncangkan dunia. Pemuda hebat itu, katanya, tumbuh dari anak-anak yang diasuh dan dididik oleh keluarga.

Pernikahan dini juga harus dihindari karena dapat beresiko melahirkan anak stunting. Ia pun meminta setiap keluarga dapat memanfaatkan layanan posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil dan perkembangan anak.

“Patut menjadi keprihatinan kita bersama, masih relatif tingginya angka pernikahan anak. Pernikahan anak mesti kita hindari karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting,” ujarnya.

Konsekuensi stunting tak hanya soal tinggi badan melainkan juga soal kualitas hidup yang buruk. Tahun 2020 lalu sebanyak 6,3 juta balita Indonesia mengalami stunting.

“Dua puluh dua persen balita di seluruh dunia mengalami stunting. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 149 juta balita. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,3 juta balita stunting pada 2020 adalah balita Indonesia. Kita memahami konsekuensi dari stunting bukan semata persoalan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan,” ujarnya.

Baca Juga :  DPRD Tanbu Minta Eksekutif Tak Ajukan Raperda Sebelum Raparda Sebelumnya Dibahas

Ma’ruf mengatakan untuk pencegahan stunting harus mendapat perhatian secara dengan serius. Dia mengatakan keluarga menjadi aktor kunci dalam pencegahan stunting.

“Mengutip kalimat UNICEF ‘Anak stunting memiliki badan dan otak yang stunting. Anak stunting memiliki kehidupan yang stunting pula’. Dampak penuh dari stunting di masa kecil mungkin baru termanifestasi dalam waktu bertahun-tahun ke depan, dan sudah terlambat untuk diatasi,” kata Ma’ruf.

“Oleh sebab itu, kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di negara kita. Sekali lagi saya mengutip laporan UNICEF, stunting dapat terjadi akibat anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk. Keluarga menjadi aktor kunci dalam mengatasi sebab-sebab stunting tersebut,” tambahnya. (MAS)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-75, Muhidin: Semangat Kerja dan Rangkul Semua
Ancam Abrasi Pantai Desa Sungai Loban, Mahasiswa ULM Berikan Solusi
Eksklusif, Mahasiswa ULM Berikan Pelatihan Desain, Branding, Digital, Produk UMKM Tanah Bumbu
Mahasiswa KKN ULM Kenalkan Siswa Hijaukan Pesisir Laut Sungai Loban
Edukasi Biofilter Air Bersih Mahasiswa FPIK-ULM: Satu Aksi, Sejuta Harapan
Mahasiswa KKN-ULM Edukasi Masyarakat Olah Sampah Jadi Paving Blok
Mahasiswa FPIK ULM Sosialisasikan Pembuatan Dimsum Ikan Kembung
Mahasiswa FPIK ULM Demonstrasikan Filterisasi Air Bersih

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:14 WIB

Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-75, Muhidin: Semangat Kerja dan Rangkul Semua

Minggu, 10 Agustus 2025 - 13:23 WIB

Ancam Abrasi Pantai Desa Sungai Loban, Mahasiswa ULM Berikan Solusi

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 17:54 WIB

Eksklusif, Mahasiswa ULM Berikan Pelatihan Desain, Branding, Digital, Produk UMKM Tanah Bumbu

Jumat, 8 Agustus 2025 - 22:06 WIB

Mahasiswa KKN ULM Kenalkan Siswa Hijaukan Pesisir Laut Sungai Loban

Kamis, 7 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Edukasi Biofilter Air Bersih Mahasiswa FPIK-ULM: Satu Aksi, Sejuta Harapan

Berita Terbaru

Tanah Bumbu

Tanah Bumbu Peringati Hari Jadi Provinsi Kalsel dan Harvetnas 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 17:54 WIB

Tanah Bumbu

Bupati Tanbu Apresiasi Gerak Jalan 1.110 Pelajar

Kamis, 14 Agu 2025 - 15:33 WIB

Tanah Bumbu

Disdukcapil Capil Tanbu Gelar Apel Budaya Kerja

Kamis, 14 Agu 2025 - 14:21 WIB