Lulus Doktor di ITS dengan 29 Publikasi Internasional

- Editor

Sabtu, 11 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, Goodnews.co.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluluskan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST MT dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS Surabaya.

Hebatnya, doktor yang diinyatakan lulus dalam sidang disertasi, Senin (6/1/2025) lalu, itu mampu menyelesaikan studi doktoralnya hanya dalam waktu 2,5 tahun dan selama masa studinya juga sukses mempublikasikan 29 penelitian yang mayoritas bereputasi internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ruswandi menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pengembangan ilmu, khususnya di bidang Sistem Tenaga Listrik (STL) di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Selama studinya, lelaki kelahiran 11 Maret 1990 ini terlibat dalam puluhan publikasi ilmiah, meliputi enam artikel di jurnal Quartile 1 (Q1) Scopus, Sembilan artikel di jurnal Q2, empat artikel di jurnal Q3, lima prosiding internasional, dan beberapa artikel di Sinta 4 dan Sinta 5.

Salah satu artikel penelitian Ruswandi yang terindeks Scopus Q1 dan memiliki dampak paling signifikan berfokus pada tantangan dari integrasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap dan Jeneponto, Sulawesi Selatan. “PLTB ini menghasilkan output listrik yang tidak stabil dan fluktuatif, sehingga mengganggu kestabilan pasokan listrik di wilayah tersebut,” papar lelaki yang juga dosen di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) tersebut.

Baca Juga :  Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Indonesia di Tahun 1986 Capai 10,92 Persen

Untuk mengatasi masalah ketidakstabilan ini, Ruswandi mengembangkan teknik pengontrolan optimal menggunakan metode Multi Band Power System Stabilizer (MBPSS). Teknik ini dirancang untuk menstabilkan pasokan listrik, meskipun terjadi perubahan yang signifikan dalam output dari sumber energi terbarukan. “Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik di Sulbagsel,” ujar peraih predikat Cumlaude itu.

Pengembangan teknik pengontrolan ini didukung oleh penggunaan Mayfly Algorithm (MA), sebuah algoritma kecerdasan buatan yang terinspirasi dari perilaku kawanan lalat capung dewasa. MA yang berbasis pada kecerdasan kelompok (swarm intelligence), membantu mengoptimalkan kinerja MBPSS dalam menjaga stabilitas sistem tenaga listrik, sehingga menjadikannya lebih adaptif terhadap perubahan output dari PLTB.

Tak hanya itu, prestasi Ruswandi juga tercermin dari H-indeks 20 yang tercatat di Google Scholar. H-indeks adalah parameter yang menilai produktivitas serta dampak dari publikasi ilmiah seorang peneliti. Dalam hal ini, angka 20 menunjukkan bahwa Ruswandi memiliki setidaknya 20 penelitian yang telah dikutip minimal 20 kali masing-masing, mengindikasikan pengakuan yang signifikan atas kontribusinya pada riset global.

Baca Juga :  Guru Besar Ungkap Pengalaman Gagal Kelola Lahan Gambut di Papua

Prestasi luar biasa ini diraih bukan tanpa tantangan. Kesulitan berhasil dilalui Ruswandi berkat dukungan dari grup riset Power System Operation and Control (PSOC) yang bernaung di bawah Power System Simulation Laboratory (PSSL) ITS. Grup riset ini memberikan dukungan penuh melalui bimbingan rutin dari Prof Dr Ir Imam Robandi MT, kolaborasi dengan sesama peneliti, dan pendanaan riset yang memadai. “Atmosfer akademik yang kondusif di ITS mendukung produktivitas riset,” ungkap Ruswandi bersyukur.

Selain kolaborasi riset di tingkat nasional, Ruswandi bersama rekan riset PSOC juga berpartisipasi dalam kerja sama internasional. Ia terlibat dalam proyek penelitian bersama institusi ternama seperti Tottori University, Osaka University, dan University of Bologna yang menjadi bagian penting dalam perjalanan akademiknya. “Hal ini dapat terjadi berkat jalinan kerja sama yang telah dibangun oleh Prof Imam Robandi.” tuturnya mengapresiasi kinerja Ketua Dewan Profesor ITS tersebut.

Harapan besar disematkan oleh Ruswandi untuk terus melanjutkan kontribusinya dalam pengembangan riset dan ilmu pengetahuan.Ia berharap, prestasinya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus bekerja keras dan tak mudah menyerah dalam penelitian. “Belajarlah tanpa henti untuk terus memperbarui pengetahuan,” tuturnya menyemangati. (its.ac.id)

Berita Terkait

10 Terbaik AI Cocok Bagi Pengguna Media Sosial
9 Naga Paling Berpengaruh di Indonesia
Ini Dia Perusahaan Retail Pendapatan Tertinggi Dunia
Guru Besar Ungkap Pengalaman Gagal Kelola Lahan Gambut di Papua
Catat, 10 Alat Bantu Analisis Data Ilmiah
10 Tools AI Bantu Penulisan Karya Ilmiah Sampai Disertasi
14 Aplikasi Analisis Data Selain SPSS
Tantangan UMKM dan Peran AI
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 12:35 WIB

9 Naga Paling Berpengaruh di Indonesia

Sabtu, 15 Maret 2025 - 12:18 WIB

Ini Dia Perusahaan Retail Pendapatan Tertinggi Dunia

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:25 WIB

Guru Besar Ungkap Pengalaman Gagal Kelola Lahan Gambut di Papua

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:55 WIB

Catat, 10 Alat Bantu Analisis Data Ilmiah

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:45 WIB

10 Tools AI Bantu Penulisan Karya Ilmiah Sampai Disertasi

Berita Terbaru

Nasional

Enrekang Tanah Salama Diberkahi Bawang Merah

Selasa, 25 Mar 2025 - 13:09 WIB

Hukum

Pasal Hina Presiden Selesaikan dengan Restorative Justice

Selasa, 25 Mar 2025 - 10:41 WIB

Politik

Rahasia Bocor, Amerika Rencanakan Serang Yaman

Selasa, 25 Mar 2025 - 10:34 WIB

Hukum

Warga Israel Demo Protes Netanyahu Serang Palestina

Selasa, 25 Mar 2025 - 10:30 WIB