Ketua MUI Tanbu: Tiga Amalan Husnul Hatimah

Avatar photo

- Editor

Jumat, 25 Februari 2022 - 11:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANAH BUMBU – KH. Suhuful Amri menyampaikan 3 jenis amalan yang dapat membawa seseorang kepada husnul khatimah pada pengajian Lailatul Jum’at di Masjid Darul Azhar. Kamis, (25/2/2022).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanah Bumbu KH. Suhuful Amri menyampaikan tentang amalan yang memudahkan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah (berakhir dengan baik) pada Pengajian Malam Lailatul Jum’at di masjid Darul Azhar Desa Bersujud Kecamatan Simpang Empat.

Ia mengambil sumber dari sebuah kitab yang ditulis oleh Imam Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, nama lengkapnya, Abul Laits Nashr bin Muhammad bin Ibrahim as-Samarqandi al-Hanafi, dikenal dengan Abu Laits, seorang Ulama Tabi’ut Tabi’in, hidup pada awal abad ke-4 Hijriah dan Wafat 373 H. Beliau juga dikenal dengan julukan Imamul Huda menulis kitab Tambihul Gofilin.

Kitab (buku) itu menceritakan tentang peringatan bagi orang-orang lalai, renungan, dan mengarahkan kepada akhlak terpuji.

Baca Juga :  Beli BBM Bersubsidi Wajib Daftar, Sekda Tanbu: Subsidi Bagi yang Berhak 

KH. Suhuful Amri menyebutkan bahwa didalam kitab itu, ada amalan yang apabila dilakukan maka orang yang mengamalkan akan mudah mendapatkan husnul khotimah diakhir hayatnya.

Pertama, amalan itu pekerjaannya berat dan modalnya banyak. Jika dikerjakan maka pahalanya besar. Kategori amalan seperti ini contohnya membangun masjid, membangun madrasah yang memberikan manfaat kepada orang banyak. Bahkan disebutkan Allah akan membangunkan rumah kelak di Syurga bagi orang yang membangun masjid di dunia.

“Cuma itu memerlukan modal.” Kata Suhuful Amri.

Amalan yang kedua, mengerjakannya berat tapi modalnya ringan, contohnya puasa pada bulan ramadhan yang dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun. Ini akan terasa berat bagi yang biasa makan tiga kali sehari dan jarang melakukan latihan puasa.

“Barat bagi orang mah, mahir makan tiga kali sahari. Biasanya bila sudah jam makan, sudah lain parut,” katanya.

Baca Juga :  Zairullah Azhar: Do’a Adalah Kekuatan

Amalan yang ketiga, mengerjakannya ringan modalnya juga ringan. Ia mencontohkan, mengucapkan kalimat tayyibah (kalimat baik). Ucapan yang mengandung nama-nama Allah. Jika orang masih sulit melakukan ini, menyebut kalimat baik, maka sungguh terlalu.

“Apabila ini tidak dapat dikerjakan maka ini sama kata Rhoma Irama, ter..la..lu.” Kata KH Suhuful Amri.

Jadi, barang siapa yang mengucapkan kalimat tayyibah dalan sehari semalam maka matinya nanti dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik), mengucapkan bismillah dalam setiap pekerjaan, dan akan lebih sempurna jika diucapkan bismillahir rahmanir rahim.

“Asal ada nama Allah, berpahala, tapi bila menyebut tuhan aja itu tidak ada pahalanya. Maka setiap melakukan pekerjaan jangan ketinggalan bismillah” Jelasnya.

Ia pun mengajak ibu-ibu ketika memasak nasi agar membiasakan diri membaca bismillah, membaca doa dan berniat dengan yang baik-baik agar dapat memberikan keberkahan dan berdo’a siapa pun yang memakan nasi tersebut dihilangkan dari segala macam penyakit.

Baca Juga :  Gubernur Kalsel Sampaikan Arah Pembangunan 2021-2026

“Ketika mengaduk beras di panci dari kanan ke kiri sebagaimana orang tawaf, dan berdo’a, ya Allah mudah-mudahan dengan larutnya dan bersihnya beras ini, bersih pula segala penyakit orang yang memakannya” kata Suhul Amri menjelaskan dengan nilai-nilai tasawwuf.

“Baca laisa lahu min indillahi kasyifan (tidak ada penyakit yang tidak disembuhkan oleh Allah).” Itu do’anya katanya.

Sehingga dalam keseharian dapat mengucapkan kalimat tayyibah dalama kondisi apa pun. Ia mengutip perkataan Abu Laits bahwa siapa yang terbiasa mengucapkan kalimat tayyibah maka dia akan mampu mengucapkan ‘La ilaha illallah’ atau ‘Allah’ diakhir hidupnya. Sebab jika tidak terbiasa maka seseorang akan mengalami kesulitan mengucapkan kalimat ‘la ilaha illallah’ pada napas terakhirnya. (MAS)

Berita Terkait

Bupati Tanah Bumbu Lantik dan Serahkan SK Pengangkatan 1.241 PPPK
Pelepasan Kafilah MTQN Tanbu, Zairullah: Tugas Berat Mengimplementasikan al-Qur-an
Serambi Madinah: Manusia Tak Pantas Sombong dan Angkuh
Bupati Tanbu Sampaikan 5 Sasaran Pembangunan Tanbu 2025-2045
Arus Padat, Dishub Tanbu Larang Melintas Pukul 17.00-24.00
Dinkes Gelar Workshop untuk Tingkatkan Mutu Pelayanan Puskesmas
Panggung Utama Mappanre ri Tasi’e Tampilkan Tari Kolosal Puanna Dekke
Zairullah Azhar: RPJPD 2025-2045 Perlu Dukungan Semua Pihak
Berita ini 48 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 19:27 WIB

Pesta Pantai Pagatan, Dorong Kemajuan Ekonomi dan Kemandirian UMKM

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

DPRD Tanbu Sampaikan Arahan RPJPD 2025-2045

Minggu, 21 April 2024 - 07:24 WIB

Wakil Ketua DPRD Kunjungi Stand Pameran Expo Mappanre ri Tasi’e

Selasa, 9 April 2024 - 22:08 WIB

Zairullah Azhar Paparkan Capaian Pembangunan Tanbu 2023

Selasa, 9 April 2024 - 04:41 WIB

HUT ke-21, Wakil Ketua DPRD Bacakan Sejarah Pembentukan Tanah Bumbu

Sabtu, 6 April 2024 - 06:34 WIB

Realisasi Kinerja Pemkab Tanah Bumbu Capai 93,42 Persen

Kamis, 4 April 2024 - 15:14 WIB

Anggota DPRD Tanbu Hadiri Ulang Tahun Zairullah Azhar ke-70

Kamis, 21 Maret 2024 - 22:45 WIB

Ini Tugas Bidang Fasilitasi dan Pengawasan Sukseskan Kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD

Berita Terbaru

Tanah Bumbu

Serambi Madinah: Manusia Tak Pantas Sombong dan Angkuh

Rabu, 24 Apr 2024 - 14:04 WIB

Politik

Haji Isam Restui Muhidin-Hasnur Maju Pilgub Kalsel 2024-2029

Selasa, 23 Apr 2024 - 20:41 WIB

DPRD Tanah Bumbu

Pesta Pantai Pagatan, Dorong Kemajuan Ekonomi dan Kemandirian UMKM

Selasa, 23 Apr 2024 - 19:27 WIB