BANJARMASIN – Pertemuan dialog umat beragama yang disponsori Kanwil Kementerian Agama Kalsel di hotel Aria Barito Banjarmasin tanggal 28-29 Oktober 2021 mendapat kritik pedes dari Wakil Ketua PWNU Kalsel Nasrullah AR.
Menurut Nasrullah, pertemuan yang dimotori Kanwil Kementerian Agama Kalsel itu menghadirkan tokoh agama dan secara khusus mengundang ketua-ketua PCNU kabupaten kota se-Kalimantan Selatan menimbulkan kecurigaan.
“Saya sih senang-senang aja karna yang menjadi peserta orang NU.” Kata Nasrullah.
Namun akan menjadi masalah besar jika pertemuan yang melibatkan Kanwil Kementerian Agama untuk menghimpun dukungan menuju Muktamar NU.
“Jika disalah-gunakan untuk kepentingan mobilisasi dukungan Muktamar NU apalagi kalau ada intervensi secara struktural maka patut dikritisi apakah boleh program kementerian digunakan untuk kepentingan suksesi pergantian kepemimpinan ormas.” Jelas Nasrullah yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Umum MUI Kalsel.
Jika memang boleh maka Kementerian Agama juga harus memfasilitasi agama lain agar tidak terjadi kecemburuan. Jika hanya NU yang difasilitasi maka akan menimbulkan tuduhan bahwa NU memperalat Kementerian Agama.
“Jika boleh maka Kementerian Agama juga diharapkan memfasilitasi ormas lain karna kita tidak mau dituding NU memperalat Kementerian Agama untuk kepentingan kelompok saja.” Jelasnya.
Nasrullah beranggapan bahwa jika ini benar-benar terjadi maka NU akan dirugikan. Dia lebih menyerahkan kepada aparat hukum untuk menelisik pelanggaran hukum yang terjadi.
“Kalau ada unsur melanggar hukum tentunya akan menjadi preseden buruk bagi NU dan kalau soal itu kita serahkan saja kepada aparat penegak hukum.” Kata Nasrullah.
Faktor lain yang sangat disayangkan oleh Nasrullah, adalah pertemuan dilakukan saat masih dalam fase pandemik Covid-19, bahkan dia menyebutkan juga pernah ada pertemuan di hotel Rattan In Banjarmasin.
Sementara menurut Ahmad Bugdadi dari Kanwil Kementerian Agama Kalsel, ketika dihubungi Goodnews, menyatakan bahwa pertemuan itu adalah kegiatan internal Kanwil Kementerian Agama dengan umat beragama. Tidak membicarakan soal Muktamar NU apalagi mendukung salah satu kandidat.
“Itu buka urusan kami, jika ada muatan lain itu bukan urusan kami.” Kata Ahmad Bugdadi.
Menurutnya kegiatan Kanwil Kementerian Agama Kalsel hanya fokus pada kegiatan agama dan tidak membicarakan Muktamar NU atau mengarahkan dukungan pada salah satu kandidat.
“Yang jelas kan kegiatan kami murni semua dalam rangka peningkatan kerukunan,” imbuhnya.
Dia menyampaikan bahwa yang hadir juga ada dari Polda Kalsel, ormas-ormas, praktisi, Sarbani Haira dari NU, tentunya yang memiliki kapasitas kemitraan umat beragama.
Kalaupun ada yang membahas itu bukan kapasitas Kanwil Kementerian Agama untuk mengarahkan dukungan. Kanwil Kementerian Agama hanya fokus pada peningkatan kerukunan umat beragama di Kalimantan Selatan.
“Di luar kapasitas kami, kami tidak tahu. Kami semua fokus kegiatan dialog sinergitas kemitraan, dan yang hadir adalah tokoh-tokoh semua dari beberapa unsur, Muhammadiyah, NU, FKUB, MUI. Masa, tidak mungkin kan (mengarahkan salah dukungan menuju Muktamar NU).” Bantahnya.
Perlu diketahui bahwa Muktamar NU akan dilaksanakan di Lampung pada tanggal 23-25 Desember 2021 dengan agenda pemilihan Ketua Umum PBNU, saat ini ada 2 kandidat akan bersaing ketat yaitu Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf. Muhammad Nuh telah ditunjuk sebagai Ketua SC dalam kepanitiaan dan Imam Aziz sebagai Ketua OC. (MAS)