TANAH LAUT, Goodnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut (Tala) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) meluncurkan inovasi “Siap Melaut” berupa penyelesaian izin dan administrasi pelayaran atau melaut legal agar aman untuk kegiatan menangkap ikan.
Dalam hal ini Pemkab Tala kini memiliki terobosan kuat untuk memastikan aktivitas melaut bagi masyarakat pesisir berjalan legal dan aman. Inovasi ini diperkenalkan di halaman Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari, dan mendapat sambutan positif dari pengunjung.
Layanan ini dirancang sebagai solusi atas kendala perizinan dan administrasi yang selama ini membebani sekitar 8.913 nelayan di Kabupaten Tala yang di laksanakan dalam gelaran Tala Expo 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala DKPP Tala, H. Muh. Kusri, menjelaskan bahwa program Siap Melaut bertujuan membantu nelayan menyelesaikan izin dan memastikan setiap kapal memiliki dokumen legal lengkap.
“Melalui Siap Melaut, pemerintah daerah membantu penyelesaian izin serta memastikan setiap kapal nelayan memiliki dokumen legal lengkap sehingga aktivitas melaut menjadi aman dan sesuai regulasi,” ucap Kusri, Rabu (3/12/2025).
Program ini menyediakan layanan terpadu, meliputi:
– Pendampingan administratif.
– Pengecekan legalitas kapal.
– Konsultasi regulasi perikanan.
– Edukasi keselamatan pelayaran.
Langkah strategis dinilai ini sejalan dengan arahan Bupati Tala Rahmat Trianto saat pembukaan Tala Expo 2025 dalam menekankan pentingnya inovasi daerah dalam memperbaiki pelayanan publik, khususnya sektor perikanan.
Besarnya jumlah nelayan di Tala menunjukkan potensi ekonomi perikanan yang besar. Namun, data perikanan tangkap menunjukkan adanya tantangan yang harus dijawab.
Berdasar data resmi, pada tahun 2024 volume penangkapan tercatat sebanyak 29.334 ton. Sementara itu di periode sebelumnya pada tahun 2017 total penangkapan laut pernah mencapai sekitar 52.824,3 ton, dengan total nilai produksi mencapai Rp 1,2 triliun lebih.
Data menunjukkan penurunan tajam sebesar 44,5 persen dalam volume hasil tangkapan laut antara tahun 2017 dan 2024. Penurunan ini bisa dipicu oleh beragam faktor, termasuk regulasi ketat dan masalah dokumen perizinan yang kurang lengkap.
Melalui hadirnya program inovasi Siap Melaut untuk menyederhanakan perizinan dan legalisasi kapal ataudokumen, diharapkan dapat meminimalisasi nelayan beroperasi ‘di bawah radar’, mendukung efisiensi operasional dan keselamatan.
Selain itu juga menjadi efek jangka panjang karena ikut mendukung upaya pemulihan atau peningkatan produksi perikanan di Tala secara berkelanjutan. (Iq)











