TANAH BUMBU – Sempat disebut cabai sebagai salah satu komoditas penyumbang angka Inflasi Indonesia. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu program tanam cabai 40 hektar.
Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian mengatakan, sesuai pantauan hingga 6 Januari 2023, komoditas yang menyumbangkan kenaikan harga di Indonesia, diantaranya cabai rawit yang mengalami kenaikan di 81 kabupaten kota, namun juga terjadi penurunan di 42 kabupaten kota.
Kemudian 72 kabupaten kota menyumbang kenaikan harga beras, sekaligus terjadi penurunan di 90 kabupaten kota.
Melihat tingginya inflasi cabai, Pemerintah Indonesia menghimbau seluruh kabupaten kota, siaga melakukan upaya pengendalian, seperti gerakan serentak menanam cabai.
“Kita sudah melakukan upaya untuk membagikan bibit cabai, melalui 9 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Kemudian BPP kita fasilitasi benih cabai dan polybag, selanjutnya petugas di BPP menyemai dan bisa membagikan ke masyarakat disekitar BPP. Sejak Nopember 2022 program tersebut dilaksanakan, bibit yg dibagikan di polybag untuk membatu masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanah Bumbu, Hairuddin diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Robby Candra, Rabu (11/1/2023).
Tahun 2023, rencananya Kabupaten Tanah Bumbu akan mendapat program penanaman cabai, melalui dana APBN sekitar 20 hektar dan dari APBD provinsi 20 hektar.
“Program cabai tersebut diserahkan langsung kepada kelompok tani, melalui pengawasan dari DKPP, sedangkan bibit bantuan dari pusat belum datang,” lanjutnya.
DKPP Tanah Bumbu berharap, masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangannya untuk ditanami tanaman jenis hortikultura, khususnya cabai walaupun dalam pot atau polybag, karena keterbatasan lahan (diperkotaan), minimal bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat.
“Untuk para petani, kami harapkan terus mengembangkan tanaman hortikultura,” harap Robby. (Arunika)