TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Tanah Bumbu ikut melakukan pengawasan.
Kepala Loka POM Tanah Bumbu, Rahmat Hidayat, mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan sampel, guna memastikan keamanan makanan yang disediakan oleh penyedia. Adapun yang dicek seperti pewarna, borax, dan pengawet.
“Untuk hari ini semuanya aman,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nantinya petugas melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah yang mendapatkan Program Makan Bergizi Gratis.
Program Makan Bergizi Gratis mulai dilaksanakan di Kabupaten Tanah Bumbu pada Senin (13/1/2025).
Penerimanya adalah anak didik TK, SD, SMP, dan SMK di Yayasan Bangun Banua, Yayasan Nurul Hidayah, dan SDN 3 Kampung Baru. Mereka mendapat satu kotak makanan berisi nasi, potongan ayam, sayur dan buah.
“Hari ini launching tiga tempat yakni di Yayasan Bangun Banua, Yayasan Nurul Hidayah, dan SDN 3 Kampung Baru,” kata Kepala Dinas Pendidikan Tanah Bumbu Amiluddin.
Amiluddin menjelaskan, pelaksanaan program yakni vendor dari Provinsi Jawa Tengah. Vendor tersebut diberikan kesempatan untuk membuka subkontrak, mengingat dapurnya hanya mampu menyediakan 3.000-3.500 porsi per hari.
“Jumlah siswa TK, SD, dan SMP di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 71.803 orang. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan 24 dapur. Saat ini baru tersedia dua dapur yakni di Amandit dan Kompi, yang langsung dikelola oleh Kodim 1022,” jelas Amiluddin saat pelaksanaan program.
Sementara ini ada beberapa kendala, salah satunya adalah ketersediaan ompreng berbahan stainless steel yang menjadi standar program ini.
“Hanya tersedia 2.000 ompreng sehingga pelaksanaannya difokuskan di beberapa sekolah,” kata Amiluddin.
Menurut Amiluddin, setelah di Kecamatan Simpang Empat, program ini akan disebar secara bertahap ke seluruh sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Untuk jumlah anak didik dari PAUD hingga SMP/MTs yang terdata hingga November 2024 ada 71.806 siswa.
Dari pantauan, siswa yang menerima program ini tampak antusias menyantap makanan. Seorang siswa, Ahmad, mengaku bisa mengurangi jajan di sekolah.
“Senang dapat makanan, bisa menghemat uang jajan sehingga bisa dipakai buat beli yang lain,” katanya. (E)