JAKARTA, Goodnews.co.id – Warren Buffett kembali menjadi sorotan setelah laporan tahunan Berkshire Hathaway yang menunjukkan peningkatan besar dalam kepemilikan kas hingga 334 miliar dollar AS atau sekitar Rp5.230 triliun serta penjualan saham yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Namun, dalam surat tahunan yang dirilis pada Sabtu (22/2/2025), Warren Buffett (94) tidak memberikan penjelasan langsung mengenai strategi ini.
Dalam suratnya, Warren Buffett menegaskan, akumulasi kas tersebut tidak menandakan perubahan strategi investasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Meskipun beberapa pihak menganggap posisi kas Berkshire luar biasa, sebagian besar dana kami tetap diinvestasikan dalam saham. Preferensi ini tidak akan berubah,” tulis Buffett dalam laporan tahunan 2024, dilansir dari CNBC.
Langkah Warren Buffett ini menimbulkan tanda tanya di kalangan investor, terutama di tengah ekspektasi penurunan suku bunga.
Selama beberapa tahun terakhir, ia kerap mengungkapkan kesulitan menemukan saham dengan valuasi menarik.
Meski terus mengurangi kepemilikan saham, ia memastikan bahwa ekuitas tetap menjadi prioritas utama Berkshire.
“Pemegang saham Berkshire dapat yakin bahwa kami akan selalu mengalokasikan sebagian besar dana ke saham, terutama saham perusahaan Amerika yang memiliki operasi global signifikan,” tulisnya.
Rekor Penjualan Saham dan Setop Buyback Berkshire kembali mencatatkan penjualan bersih saham untuk kuartal kesembilan berturut-turut pada akhir 2024.
Total penjualan saham perusahaan tahun lalu mencapai 134 miliar dollar AS atau sekitar Rp2.100 triliun, termasuk pengurangan kepemilikan di Apple dan Bank of America.
Selain itu, Berkshire juga tidak melakukan pembelian kembali saham (buyback) sepanjang kuartal keempat 2024 hingga awal 2025.
Padahal laba operasional perusahaan mengalami peningkatan signifikan. Minimnya peluang di Pasar Saham, Warren Buffett tampaknya berhati-hati di tengah pasar bullish yang telah mendorong indeks S&P 500 naik lebih dari 20 persen dalam dua tahun terakhir.
Namun, beberapa pekan terakhir menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi serta valuasi saham yang tinggi.
“Kami tidak membatasi pilihan investasi pada saham publik atau perusahaan yang kami miliki secara langsung. Namun, sering kali sulit menemukan peluang menarik,” tulis Buffett.
Warren Buffett juga menegaskan keyakinannya pada calon penerusnya, Greg Abel, dalam mengelola investasi Berkshire.
Sejumlah analis menilai langkah Warren Buffett mengurangi posisi besar dan memperbanyak kas sebagai strategi untuk mempersiapkan transisi kepemimpinan kepada Greg Abel.
Sementara itu, Warren Buffett mengisyaratkan bahwa Berkshire masih akan aktif berinvestasi di lima perusahaan dagang Jepang yang mulai dibeli sejak enam tahun lalu.
“Seiring waktu, anda kemungkinan akan melihat kepemilikan Berkshire di perusahaan-perusahaan tersebut meningkat,” tulisnya. (E)