TANAH BUMBU – Awal memasuki tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu), menghadiri rapat koordinasi (rakor), terkait dengan pengendalian inflasi.
Rakor dihadiri secara virtual melalui zoom meeting, di Digital Live Room lantai 4 Kantor Bupati Tanah Bumbu, Senin (9/1/2023).
Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, yang dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik pusat, Menteri Perdagangan RI, Jam Datun Kejagung.
Turut hadir juga, Satgas Pangan Polri, Menteri Pertanian, Gubernur, Bupati atau Walikota se-Indonesia, beserta tamu undangan lainnya.
Pemkab Tanah Bumbu, berhadir diantaranya Asisten III bidang perekonomian dan pembangunan Riduan, Staf Ahli Mahriyadi Noor, dan Kepala BPS Tanah Bumbu Rudy Nooryadi, dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Dalam sambutannya, Menteri Tito Karnavian menyampaikan, usai perayaan hari besar Natal dan tahun baru 2023, kini terjadi kenaikan inflasi yang mana itu merupakan hal yang wajar karena permintaan bahan pangan juga meningkat.
“Perkembangan inflasi di Indonesia tahun 2022 terjadi di bulan Desember, yang mana pada bulan sebelumnya atau November, berada pada angka 5,42 persen, dan setelah terjadi kenaikan kini menduduki angka 5,51 persen hingga Januari 2023,” katanya.
Menteri Tito Karnavian juga menambahkan, sesuai dengan pantauan sampai 6 Januari 2023, komoditas yang menyumbangkan kenaikan harga di Indonesia diantaranya cabai rawit yang mengalami kenaikan di 81 kabupaten kota, namun juga terjadi penurunan di 42 kabupaten kota.
Melihat kondisi tersebut, dari tingginya angka penyumbang inflasi di Indonesia berasal dari komoditas cabai, pemerintah pusat mengharapkan seluruh kabupaten kota, di Indonesia dapat melakukan upaya pengendaliannya dengan gerakan menanam cabai.
“Selanjutnya, 72 kabupaten kota menyumbang kenaikan harga beras, sekaligus terjadi penurunan di 90 kabupaten kota, telur ayam ras mengalami peningkatan harga di 16 kabupaten kota, serta penurunan di 206 kabupaten kota, dan daging ayam ras di 118 kabupaten kota, juga mengalami penurunan sekaligus terjadi kenaikan harga di beberapa daerah lainnya,” paparnya. (Arunika)