TANAH BUMBU – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Bumbu membuka peluang bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), memasarkan produk-produk daerah, Senin (9/1/2023).
Dewan Kerajinan Nasional Daerah merupakan organisasi nirlaba yang menghimpun pencinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan usaha, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian besar kelompok usaha kecil dan menengah.
Salah satu UMKM yang mendapat banyak perhatian Dekranasda adalah kain tenun Pagatan. Hasil kreasi tenun Pagatan banyak dipamerkan di kantor Dekranasda dekat lampu merah Kecamatan Simpang Empat.
“Kain dan baju tenun di Dekranasda ini, titipan para pengrajin, rata-rata pengrajin tenun dari Desa Mudalang Kecamatan Pagatan, peminatnya ada meskipun masih jarang. Terlihat kualitasnya bagus, harga tergantung dari pengrajin, seperti tenun jenis hem laki-laki, jas, blazer, outer, kain tenun, bisa kena bandrol harga kisaran Rp. 300.000 rupiah hingga harga Rp. 550.000 rupiah,” kata Mei Tri Ilmi selaku Staf Dekranasda Kabupaten Tanbu, di kantor, Senin (9/1/2023).
Banyak peminat kain tenun pagatan ini dari kalangan pegawai perangkat daerah atau tokoh masyarakat.
Seperti saat pameran kain tenun Pagatan di acara Batulicin Festival 2022 dari tanggal 27 sampai 31 Desember. Asisten III Administrasi Umum, H Andi Aminuddin, mengunjungi dan memborong kain tenun Pagatan hingga jutaan rupiah.
Pelaku usaha tenun Abdul Aziz pernah menjelaskan tenun Pagatan merupakan warisan leluhur, turun temurun dari budaya leluhur. Aziz sampai saat ini pun masih menggunakan teknik fleksibel meski tidak menggunakan mesin atau ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
“Kami Alhamdulillah dengan diberinya masukan-masukan dari Pemerintah Daerah, tenun Pagatan sudah mulai menggeliat dan mulai bagus namanya di pasaran masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan, pada ajang pameran, tidak semata menjual untuk mendapatkan keuntungan tetapi lebih pada memperkenalkan budaya tenun Pagatan kepada masyarakat.
“Makanya kami bawa alat tenun saat pameran, sehingga bisa mengenalkan langsung bagaimana prosesnya orang menenun, dan masyarakat tau mengapa hasil produk tenun bisa dijual mahal,“ ungkap Aziz.
Ia melanjutkan, tugasnya selaku pengrajin tenun Pagatan, memberikan wariskan kepada kaum milenial, mengajarkan mencintai tenun warisan leluhur, yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. (Arunika).