JAKARTA, Goodnews.co.id – Sembilan Naga paling berpengaruh dalam dunia bisnis dan perekonomian Indonesia. Siapa mereka.
Sembilan Naga ini tidak hanya mengendalikan perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor industri, tetapi juga memiliki keterlibatan yang signifikan dalam dunia politik dan sosial.
Meskipun tidak ada deklarasi resmi tentang keanggotaan dalam kelompok ini, beberapa nama sering diidentifikasi sebagai bagian dari Sembilan Naga, berdasarkan kekuatan dan pengaruh mereka di dunia usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilansir laman Ajaib dan Alpha Investasi, ada beberapa daftar perusahaan yang dimiliki oleh para anggota Sembilan Naga dan saham yang mereka pegang, secara signifikan membentuk wajah perekonomian Indonesia,
Pertama, Robert Budi Hartono, memiliki perusahaan dan saham Grup Djarum, Polytron, Razer, Blibli.com, Mola TV, Bank Central Asia (BCA), dan klub sepak bola Como 1907. Taipan ini melalui PT Dwimuria Investama Andalan memegang 54,94 persen saham di BCA.
Kedua, Rusdi Kirana, memiliki perusahaan Lion Air Group (Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air). Lion Air Group berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) untuk memperluas jangkauan bisnisnya.
Ketiga, Sofjan Wanandi, memiliki perusahaan dan saham Santini Group, memiliki kepemilikan saham di beberapa sektor, termasuk properti, otomotif, farmasi, tambang bauksit di Kalimantan, dan juga klub sepak bola Inggris Tranmere Rovers.
Keempat, Edwin Soeryadjaya, memiliki perusahaan dan saham PT Astra International Tbk, Bank Summa, Ortus Group, Ortus Group, dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Edwin Soeryadjaya memiliki peran penting dalam PT Astra International Tbk, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, dan juga mendirikan Saratoga Investama yang terdaftar di bursa saham Indonesia.
Kelima, Jacob Soetoyo, memiliki perusahaan dan saham PT Gesit Sarana Perkasa, Surya Citra Media, PT Alakasa Industrindo Tbk, pengembang dan penyewaan ruang kantor di Segitiga Emas, dewan pengawas CSIS. Jacob Soetoyo memiliki 77 persen saham di PT Alakasa Industrindo Tbk, serta berbagai aset properti di Jakarta.
Keenam, James Riady, memiliki perusahaan dan saham Lippo Group (real estat, ritel, perhotelan, media, kesehatan, pendidikan, media dan telekomunikasi, layanan keuangan, rekreasi, dan perhotelan). Lippo Group memiliki saham di berbagai sektor bisnis, termasuk properti dan layanan keuangan, dengan nilai kekayaan yang terus berkembang dari generasi ke generasi.
Ketujuh, Tomy Winata, memiliki perusahaan dan saham Artha Graha Group (Artha Graha Network), Perbankan: PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), Properti dan Infrastruktur: Hotel Borobudur dan Sudirman Central Business District (SCBD) yakni kawasan Business District pertama di Indonesia, Pertambangan: Usaha di bidang ekstraksi dan pengolahan sumber daya alam, Ritel Media dan Hiburan: Bisnis di sektor ritel media dan industri hiburan, Telekomunikasi: Investasi dan usaha dalam sektor komunikasi.
Kedelapan, Anthony Salim, memiliki perusahaan dan saham: Salim Group (PT Bogasari, PT Indofood, hingga BCA). Sementara saham mencakup PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Salim Group Konglomerasi besar dengan berbagai lini bisnis yaitu Consumer Goods: Perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman seperti Indomie, Bimoli, dan lainnya. Ritel: Berbagai usaha di sektor ritel. Perbankan: Investasi dan kepemilikan di sektor perbankan. Energi: Bisnis yang melibatkan sektor energi.
Kesembilan, Dato Sri Tahir, memiliki perusahaan dan saham Mayapada Group yang bergerak di berbagai sektor bisnis. Mulai dari layanan kesehatan, rumah sakit, asuransi, hingga keuangan. Adapun sahamnya yakni PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) dan PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ). Mayapada Group: Konglomerasi besar yang mencakup berbagai sektor, Keuangan: PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA), Layanan Kesehatan dan Rumah Sakit: Pengelolaan rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya, Asuransi: Berbagai layanan asuransi di bawah Mayapada Group.
Para anggota Sembilan Naga ini membentuk pilar penting dalam perekonomian Indonesia, baik dari segi bisnis maupun politik. Dengan penguasaan saham di sektor-sektor strategis, mereka berhasil memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat di Tanah Air. (E)