JAKARTA, Goodnews.co.id – Presiden RI, Prabowo Subianto, secara resmi telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025).
Peresminan ini dihadiri Presiden Indonesia SBY periode 2004-2014 dan Presiden Jokowi periode 2014-2024, dan ketiganya menekan tombol bersama-sama dalam peluncuran BPI Danantara, tapi kehadirannya belum memberikan respon baik terhadap pergerakan saham BUMN.
Sehingga perdagangan sesi I mayoritas saham Bank BUMN justru memerah pada Senin (24/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang tercatat mengalami koreksi paling dalam diantara bank pelat merah lainnya.
Saham bank berlogo pita emas ini terkoreksi 1,48% dari harga akhir pekan lalu menjadi Rp5.000 per saham.
Penurunan ini menambah tren koreksi yang terjadi pada saham Bank Mandiri. Sebab, dalam sebulan terakhir, BMRI sudah terkoreksi hingga 18,37%.
Sementara harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga melemah diakhir sesi pertama awal pekan ini. Saham BBNI turun 1,40% dari harga akhir pekan lalu menjadi Rp4.240 per saham.
Sama halnya dengan Bank Mandiri, bank berlogo 46 ini juga sedang dalam tren koreksi. Setidaknya, BBNI telah mengalami koreksi hingga 8,03% dalam sebulan terakhir.
Sedikit berbeda, harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) stagnan. Tidak ada perubahan harga saham BBTN yang masih di level Rp935 per saham.
Hanya saja, sama halnya dengan bank pelat merah lainnya, harga saham BBTN juga sedang dalam koreksi dalam sebulan terakhir mencapai sekitar 12,21%.
Adapun harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi satu-satunya bank pelat merah yang menghijau di awal pekan ini.
Hingga akhir perdagangan sesi I, harga saham BBRI menguat 0,51% menjadi Rp3.910 per saham. Namun, dalam sebulan terakhir, BBRI masih terkoreksi sekitar 6,68%. (E)