JAKARTA, Goodnews.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan, Rumah Sakit Vertikal (RSV) di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan soft launching pada akhir September mendatang.
“Progres 72,4 persen, akhir September soft launching,” kata plt Biro Komunikasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dikutip Detikcom, Kamis (29/8/2024).
Pembangunan dengan anggaran Rp 523 miliar ini sudah mulai dioperasikan pada 17 Agustus 2024 lalu, bertepatan dengan Upacara Kemerdekaan RI ke-79 di IKN.
“Waktu 17 Agustus yang bisa dioperasikan IGD, cathlab, rawat inap,” sebut Siti.
Ia mengatakan, bagian struktur bangunan Rumah Sakit Vertikal sudah terbangun.
“Yang terbangun saat ini struktur sudah selesai, saat ini pekerjaan arsitek,” ungkapnya.
Sementara itu, Arsitek Rumah Sakit Vertikal IKN, Andra Matin, mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan bagian lantai atas.
“Udah lumayan tinggi, udah sampai ke lantai akhir kayaknya,” kata Andra saat ditemui di acara Designer Gathering for Bintaro Design District 2024, Rabu (28/8/2024).
Rumah Sakit Vertikal adalah fasilitas kesehatan yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan di IKN.
Bangunan ini akan berdiri di lahan seluas 38.000 meter persegi berbentuk rumah panggung, dan didalamnya akan terdapat 250 kamar pasien dan ruang praktik lainnya.
“Jadi kan di Indonesia ini, misalnya rumah di Padang itu ada tiang-tiang, bangunannya kayak naik. Di Kalimantan juga begitu. Kemudian rumah di Toraja juga gitu kan. Jadi asosiasi rumah panggung tuh kelihatannya bangunannya emang di daerah topis, mewakili Indonesia,” jelasnya.
Desain ikonik dari bangunan ini adalah penggunaan kayu ulin sebagai kisi-kisi di bagian luar bangunan. Fungsinya adalah untuk menghalau sinar matahari langsung masuk ke dalam.
Pemilihan kayu ulin juga didasarkan pada ketahanannya yang dikenal lebih bagus dibandingkan jenis kayu lain. Selain itu, kayu ulin juga banyak ditemukan di Kalimantan sehingga mencerminkan bangunan tropis yang banyak ditemukan di Indonesia.
“Ulin kan dari Kalimantan. Jadi ini emang dari lokal, filosofinya jadi memang dari lokal. Dari Kalimantan untuk Kalimantan, supaya kesannya memang bangunan ini fitnya di situ,” paparnya.
Ia juga memastikan meskipun bangunan diselimuti kisi-kisi dari kayu ulin, Rumah Sakit Vertikal tetap mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Ia membuat sebuah taman dan lobby di tengah bangunan sepanjang 15 meter.
Taman ini membelah bangunan Rumah Sakit Vertikal menjadi dua bangunan. Bangunan disisi kiri terdiri dari 10 lantai, sementara disisi kanan 7 lantai. Sehingga, udara dan cahaya dapat masuk melalui area tersebut.
“Dengan dipecah bangunan, misalnya segede gini, disini misalnya ada koridor, atau ada ruangan-ruangan yang tidak perlu AC, nggak usah pakai AC,” tambahnya. (E)