TANAH BUMBU – Bupati Zairullah Azhar melakukan kunjungan kerja di Kota Samarinda untuk mempelajari pengendalian Covid-19 bagi hampir 1 juta warga Kota Samarinda. Rabu (28/9/2021).
Kedatangan rombongan Bupati Zairullah berharap dapat menambah ilmu menanggulangi Covid-19, Wali Kota Samarinda bersama forkopimda mampu menekan laju penyebaran covid-19. Sebelumnya Samarinda masuk PPKM level 4 kemudian mampu turun ke level 2, bahkan menurut Sekda Kota Samarinda Sugeng Chairuddin hampir menekan sampai ke level 1 PPKM. Seandainya tidak terkendala dengan sistem pelaporan maka kota berpenduduk hampir 1 juta bisa turun ke level 1 PPKM.
“Kami sangat bersyukur bisa hadir di sini karna tujuan kami ke sini adalah pertama silaturrahim. Kedua kami perlu belajar, Tanah Bumbu ini baru lahir 18 tahun yang lalu.” Kata Zairullah.
Saat ini Tanah Bumbu juga terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19, mulai dari refocusing anggaran, penyediaan sarana karantina dan aturan pemberlakuan protokol kesehatan.
Zairullah juga memuji pembangunan Kota Samarinda yang punya masjid besar, Islamic Center, dan pusat-pusat ekonomi yang menggairahkan.
Pada sambutan dan presentasi Walikota Samarinda, Andi Harun menyajikan data penanggulangan Covid-19 dan perkembangan pembangunan Kota Samarinda.
Berkaitan dengan penanganan Covid-19, Andi Harun melibatkan semua forkopimda, pengusaha, organisasi keagamaan dan perangkat kota sampai RT untuk bersama-sama terlibat menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan. Hasilnya pada tanggal 20 September 2021 Samarinda diumumkan turun ke level 2 PPKM bahkan sebenarnya Samarinda turun ke level 1 hanya saja terkendala sistem pelaporan.
“Bahwa sungguh kita sudah berada di level 1. Ada satu yang belum kami kerjakan yaitu soal jangkauan vaksin dan ini diluar kendali kita karna distribusi dan keberadaan vaksin sangat tergantung dari pusat.” Andi Harun.
“Tanggal 24 kalau saya tidak salah, bapak Presiden datang ke Samarinda, saya langsung membincangkan dengan beliau. Bahwa tidak ada yang tahu kapan Covid-19 akan berakhir.” Harun menjelaskan kondisi yang sedang dihadapi apalagi muncul varian Delta Plus.
Sehingga sekarang bagaimana menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi, hanya saja stok vaksin dari pusat masih terbatas sehingga harus menunggu kedatangan vaksin yang dikirim dari pusat.
Harun menceritakan bahwa wabah ini tidak jauh beda dengan cobaan Nabi Ayub ‘Alaihissalam.
“Kita tidak tahu kapan wabah ini akan berakhir, yang terpenting adalah bagaimana menangani sampai Allah mengangkat wabah ini.” Lanjutnya.
Hal lain yang dilakukan oleh pemerintah Kota Samarinda adalah memberikan pelatihan pemulsaran jenazah Covid-19 di 10 kecamatan, karantina khusus bagi terkonfirmasi positif, dan bagi yang dikategorikan dalam kasus sedang dan berat tetap berada di rumah sakit.
Bagi Andi Harun, menjaga kesehatan masyarakat adalah hukum tertinggi sehingga segala upaya dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga kota tepian. Diakuinya bahwa perlu keberanian dalam mengambil kebijakan menggunakan anggaran.
Menurutnya hanya satu hal yang tidak bisa dilakukan yaitu vaksinasi secara massal dan masif. Kendala yang dihadapi adalah pengiriman dan distribusi vaksin sepenuhnya di tangan pusat.
Hasil yang telah dilakukan dalam menghadapi Covid-19 memberikan dampak yang baik bagi Samarinda. Jumlah kasus 21.318 sembuh, sementara untuk kasus meninggal karna Covid-19 sudah tidak ada lagi.
Diusia 353 tahun, kota Samarinda terus berbenah mewujudkan visi sebagai pusat peradaban dengan program yang lebih dekat dengan warga, salah satu program pemberdayaan ditingkat RT dengan menggelontorkan dana 100 sampai 300 juta pertahun.
Wali Kota Samarinda juga membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang berfungsi untuk mengendalikan harga inflasi agar tetap stabil dan menjaga faktor lain agar tidak mempengaruhi kenaikan harga-harga lainnya. Hasil kerja tim ini telah mendapatkan 5 kali penghargaan secara berturut mulai tahun 2015 sampai 2020.
Selain itu, Pemerintah Kota Samarinda memiliki aplikasi untuk mengetahui belanja infrastruktur, progres, mengetahui presentasi berapa yang sudah dibelanjakan dan berapa sisa yang dimiliki oleh pemerintah daerah sehingga mudah melakukan monitoring.
Diakhir acara, Wali Kota Samarinda Andi Harun memberikan cendramata kepada Bupati Kabupaten Tanah Bumbu, begitu pun sebaliknya. Zairullah Azhar memberikan cendramata kepada Wali Kota Samarinda. (MAS)