TANAH BUMBU – Kabupaten Tanah Bumbu menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Pembangunan untuk menuntaskan pembangunan tahun 2024 di ruang Bersujud I kantor Bupati Tanah Bumbu, dimulai pukul 09.00 pagi sampai tiba waktu shalat Magrib, Senin (13/3/2023).
Untuk merancang konsep, strategi, usulan-usulan, sampai kepada keputusan rencana program, semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dibagi menjadi 4 komisi, yaitu Komisi Sumber Daya Manusia, Komisi Infrastruktur, Komisi Ekonomi, dan Komisi Penguatan Pemerintahan.
Pada sore harinya, penutupan Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar menyampaikan, dari hasil rapat komisi, semua masukan atau rekomendasi dari komisi-komisi akan dirangkum oleh tim perumus yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Ambo Sakka.
Zairullah Azhar merasa bersyukur dengan rencana pembangunan tahun 2024 yang akan diputuskan dan melaksanakan hasil keputusan sebagai titik klimaks pembangunan Tanah Bumbu, yang memasuki tahun keempat atau tahun terakhir masa kepemimpinan Zairullah Azhar dan Muhammad Rusli yang mengusung ‘Tanah Bumbu Bersujud Menuju Serambi Madinah.’
“Saya merasa bersyukur karena kita semua terlibat, dari sejak pagi tadi hingga sekarang. Alhamdulillah hasilnya cukup memadai, banyak hal-hal penting diputuskan dan kita akan konsisten dan konsekuen dalam menyusun dan memperbaikinya. Karena 2024 merupakan klimaks dari sebuah perjalanan periode 4 tahun buat kita,” ucap Zairullah Azhar yang biasa disapa Abah.
Ia melanjutkan bahwa rakor menjadi momen yang sangat mulia dan berkah karena rakor tersebut merumuskan semua untuk kepentingan rakyat Tanah Bumbu tahun 2024, pembangunan berkelanjutan yang tidak dapat dipisahkan dari tahun 2021 sampai 2024.
“Kita akan melakukan pembenahan, mulai dari kita sebagai pelaksana amanah, fasilitas yang diperlukan, strategi program. Kemudian koordinasi harus efektif dan maksimal mulai dari kabupaten, kecamatan, desa, dan RT,” terangnya.
Zairullah Azhar juga menyarankan kepada semua SKPD agar lebih detail memperhatikan indikator-indikator pembangunan seperti angka harapan hidup, angka kematian bayi, dan indikator lainnya, sehingga dapat merumuskan tindak lanjut atau pemenuhan fasilitas yang harus dituntaskan untuk mencapai angka atau nilai indikator tersebut.
“Kita rancang tahun 2024, syukur-syukur kita bisa optimalisasi pelaksanaannya di perubahan ini. Jadi ini memang sebuah mekanisme administrasi dan manajerial, sekaligus leadership yang kita lakukan, yang menjadi keputusan bersama, yang menjadi cita-cita masyarakat Tanah Bumbu,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia berharap, semua keputusan dalam Rakor Evaluasi Kinerja Pembangun menjadi komitmen lahir batin yang harus dipertanggung jawabkan secara sungguh-sungguh dunia akhirat. (MAS)