TANAH BUMBU – Kebutuhan bahan pokok seperti daging sapi di awal tahun 2023, masih dikisaran Rp 150.00-180.000 per kilogram.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan menerangkan jika dibandingkan harga daging nasional, di daerah masih pada kisaran harga standar.
Menurut data statistik Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdapat sekitar 19.000 kebutuhan sapi di masyarakat.
“Kalau untuk sapi siap potong saya prediksi tetap aman saja dengan hasil survey di lapangan bagi para pedagang sapi maupun pengepul, tidak ada kekurangan,” ucap Kepala DKPP Kab Tanbu, H Hairuddin melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanbu, Andrie Juniar Tenggara SP, pada Kamis siang (12/1/2023) di Kantor DKPP Kab Tanbu.
Tidak hanya harga bahan pokok seperti beras dan cabai, yang mengalami kenaikan tetapi juga daging sapi mengalami kenaikan.
“Kita lihat dari kebutuhan ekonomi lainnya, untuk harga daging memang kondisinya tidak bisa turun seperti sebelumnya, dari hasil rapat melalui Asosiasi Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) sudah kompak, kecuali untuk pelanggan seperti yang kebutuhan daging harian untuk dipasarkan kembali, diantaranya penjual bakso dan penjual pentol, nah baru dipatok harga Rp 140-160 ribu,” bebernya.
“Demikian untuk masyarakat umum dipatok harga Rp 160-180 ribu, tidak ada istilahnya dimahalkan, bahkan untuk stok perayaan hari raya besar nantinya bisa lebih mahal, pengaruhnya bukan dari stok sapi yang kurang, bahkan dari segi segala hal termasuk kondisi ekonomi secara global,” tambahnya.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanbu melanjutkan, harga standar daging ditentukan oleh APPSI, tidak ada tugas dan fungsi dari Pemkab Tanbu untuk mensuplay, mengontrol harga daging atau menyediakan kebutuhan daging sapi sendiri untuk masyarakat.
Di samping itu, Suraji selaku Pedagang Pentol, mengaku, telah menghabiskan 30 kilogram kebutuhan daging 2 kali dalam 1 minggu, itupun sekali proses penggilingan daging, jika ditotal kocek yang dikeluarkan sebesar kurang lebih RP 8.400.000 rupiah.
Saat dikonfirmasi media, tanggapan mengenai kenaikan harga daging di tahun 2023, ia mengatakan selalu ada cara mendapat keuntungan dengan strategi jual ke pelanggan.
“Saya belanja daging seminggu dua kali, sekali beli satu kantongnya 5 kilogram dan saya beli 6 kantong sekali proses penggilingan, daging dijual ke saya dengan harga Rp 140.000 per kilogram, sampai sekarang saya masih bisa ambil keuntungan meski daging harganya mahal, kami para penjual pentol berharap harga daging bisa lebih murah, jika daging di pasaran harganya naik maka kami juga akan cari cara agar dagangan tetap laku dan kami tetap dapat untungnya,” pungkas Suraji, Jumat (13/1). (Arunika)