TANAH BUMBU – Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) terdapat 1.044 orang yang digolongkan miskin ekstrem di Kabupaten Tanah Bumbu.
Sekretaris Daerah DR Ambo Sakka menanggapi angka kemiskinan ekstrim dari P3KE, akan memverifikasi dan memonitoring terkait jumlah yang terungkap sebut. Karena ia berpendapat, tidak ada miskin ekstrem di Tanah Bumbu Bumi Bersujud.
“Tanah Bumbu tidak ada yang namanya kemiskinan ekstrem. Namun ternyata menurut dari data menyebutkan masih ada 1.044 angka kemiskinan, dimana masyarakat, yang berpendapatan rendah dibawah Rp 320.000 rupiah per bulan,” ujar Sekda Ambo, dalam sambutannya saat meresmikan raker DWP Kab Tanbu di gedung PKK Kapet Kecamatan Simpang Empat, Rabu pagi (11/1/2023).
Angka tersebut dianggapnya kurang tepat karena Tanah Bumbu memiliki Sumber Daya yang melimpah, ratusan perusahaan bergerak wilayah Tanah Bumbu. Namun Demikian katanya, Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan pihak lainnya harus bersatu menangani kondisi kemiskinan di masyarakat.
Sementara itu, Dinas Sosial menanggapi jumlah kemiskinan ekstrem itu akan membentuk tim yang akan diterjunkan ke lapangan untuk melakukan verifikasi data.
“Untuk sekarang, kami sedang mengumpulkan data, dan akan turun ke lapangan melakukan verifikasi data dari P3KE tersebut, setelah tervalidasi maka hal ini akan segera ditangani,” ucap Kepala Dinsos Kabupaten Tanah Bumbu Basuni yang diwakili Kepala Bidang Fakir Miskin, Rabu sore (11/1/2023).
Ia melanjutkan, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar juga telah memerintahkan untuk segera menangani persoalan kemiskinan, melibatkan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sampai kepada perangkat desa, gotong royong menurunkan angka kemiskinan.
Berdasarkan target capaian dan rentan waktu 2 tahun, pemerintah pusat, melalui surat Instruksi Presiden, telah memutuskan dan menargetkan penghapusan miskin ekstrem di tahun 2024. (Arunika)