TANAH BUMBU – Dinas Sosial Tanah Bumbu mengirim peserta mengikuti pelatihan tata rias, tata boga, dan menjahit di Banjarbaru.
Bagi peserta yang mengikuti pelatihan, biaya akomodasi keberangkatan, penjempitan, bantuan peralatan setelah selesai mengikuti pelatihan, ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Desi, salah satu peserta yang lolos seleksi mengikuti pelatihan, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Sosial diberikan kesempatan mengikuti pelatihan.
Desi mengungkapkan alasan mengikuti pelatihan menjahit agar dirinya bisa mandiri dan berwirausaha, mampu membuka usaha sendiri di rumah.
Peserta lain dari Desa Barokah Kecamatan Simpang Empat atas nama Nur Latifah, juga mengutarakan alasan mengikuti pelatihan tata rias.
“Saya memilih mengikuti pelatihan tata rias karena ingin mandiri dengan cara membuka usaha salon kecantikan,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar diwakili Kepala Dinas Sosial Basuni melepas peserta pelatihan di halaman Kantor Dinas Sosial Tanah Bumbu Kelurahan Gunung Tinggi, Batulicin, Rabu (4/1/2023).
“Alhamdulillah hari ini Pemkab Tanah Bumbu melalui Dinas Sosial kembali mengirim sebanyak delapan orang peserta Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial (PRSTS) Barakat Cangkal Bacari untuk wanita rawan sosial ekonomi dan tuna sosial yang pesertanya laki-laki dan perempuan usia 18-49 tahun,” katanya.
Selain itu, Dinsos juga mengirim peserta ke Panti Perlindungan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria bagi remaja usia 14-17 tahun putus sekolah.
Pelatihan tersebut merupakan program rutin tahunan yang selalu dikirim kepesertaannya oleh Dinsos sebanyak dua kali dalam setahun.
“Peserta yang lolos seleksi merupakan hasil seleksi yang dipilih langsung oleh panti penyelenggara pelatihan. Dinas Sosial Tanah Bumbu tidak berwenang memutuskan peserta dan hanya memfasilitasi proses seleksi,” ujarnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Tanah Bumbu, Maulidah, menjelaskan pelatihan tersebut ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu agar mereka bisa mandiri dan lepas dari masalah kemiskinan.
Peserta pelatihan PRSTS, katanya, sebanyak tiga orang dari Kecamatan Mantewe, Kusan Hilir, dan Satui. Sedangkan PPRSAR sebanyak lima orang. (Rel)